Saturday, 16th of January 2010
Hari ini jadwalnya adalah ke Prambanan, tapi sebelumnya mampir dulu ke rumah seorang saudara yang berdomisili ga jauh dari Prambanan. Kita berangkat cukup pagi hari ini karna kapok setelah kemaren berangkat siang, jadinya target jalan-jalan kurang begitu terpenuhi.
Perhentian pertama adalah ke rumah Eyang Her, sepupunya Mama itu. Waduuuhh......Effan bener-bener ga bisa diam di sini. Beranda dan pekarangan yang luas serta mainan yang tersedia benar-benar membuat Effan bersemangat untuk bermain. Akhirnya....bisa dipastikan, Effan bikin berantakan. Bunda sekarang udah ga punya malu lagi ni kalo Effan bikin rusuh begini, udah keseringan si... :(
Setelah itu, barulah kita menuju Candi Prambanan. Eh, Effan menyangka kalo candi ini sama dengan Candi Borobudur yang kita kunjungi kemaren. Effan bilang, "Effan kemaren kan ke sini!" Hmm.....pantes aja anak seumur Effan belum wajib bayar. Lha wong dia ga bakal punya memori tentang tempat ini ;p
Sayang kondisi Candi Prambanan kurang maksimal setelah terjadinya gempa Jogja. Candi utama yang memuat 4 arca utama termasuk arca Roro Jonggrang, masih dalam tahap renovasi sehingga hanya bisa dipandangi, tanpa bisa dimasuki. Beberapa bagian lain pun masih banyak yang belum direkonstruksi pasca gempa, sehingga masih banyak batu-batuan bagian dari candi yang berserakan. Yang lebih parah lagi, arca Garuda hilang!! "Terbang" entah kemana. Koq bisa ya, padahal kan arca itu gede banget!!
Anyway, ternyata udah siang aja ni. Setelah cukup berkeliling dan Effan pun merasa lelah, kita pun meninggalkan candi. Berikutnya adalah menuju ke Keraton, tapi sebelumnya makan siang dulu. Kita makan siang gado-gado yang porsinya banyak, tapi harganya 9000 saja. Namanya gado-gado Teteg. Tapi Daddy dan Mami ga ikutan ke Keraton karna mau balik lagi ke Pasar Beringharjo. Tiket masuk ke Keraton adalah 3000 per orang dan tersedia guide yang terserah mau dikasi tips berapa. Ga terlalu lama di Keraton karna memang yang dibuka untuk umum ga terlalu besar, kemudian kita ke daerah Tamansari. Oya, kesan yang Bunda dapat dari kunjungan ke Keraton ini adalah berdebu. Sayang banget ya, padahal menjadi salah satu tujuan wisata, koq ga dipelihara dengan baik.
Ke Tamansari tujuannya adalah ke tempat seorang yang Tante Yeyen kenal yang menjual aneka kain bermotif batik, baik untuk pajangan dinding maupun kain untuk pakaian. Ayah memang pengen beli kain untuk pajangan dinding. Harganya agak mahal untuk yang ini, tapi tetep jauh lebih murah dari di tempat lain. Tapi harga-harga yang lain super murah. Gayek sampe beli 2 kain untuk dijadikan baju, dengan harga 75000 keduanya.
Saturday, January 16, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment