Saturday, October 31, 2009

Reunion of Ayah's Highschool

Saturday, 31st of October 2009

Hari ini ada acara reuni SMA angkatannya Ayah yang diadakan di Puri Avia Resort di kawasan Puncak Bogor. Acaranya dimulai dari jam 12, tapi kita berangkat dari rumah udah hampir jam setengah 12. Maklumlah, suka ribet ga penting. Apalagi Sabtu kan hari istirahat nasional, jadi males banget mau bangun pagi ;)

Waktu di jalan, Effan malah ketiduran, padahal sedang disuapin makan siang. Dan waktu sampe di Puri Avia itu, Effan masih tertidur. Padahal acara udah dimulai dengan makan siang. Setelah makan siang, acaranya dilanjutkan dengan pertemuan di salah satu ruangan di resort itu, yang menurut Bunda cukup serius karna ada tema-tema tertentu yang dibahas. Dan bisa ditebak, Effan jadi bosan. Akhirnya jadilah kami bertiga meninggalkan ruangan itu dan bermain di playground. Memang tempat luas seperti ini kan adalah tempat favoritnya Effan, dia bisa lari-lari berkeliaran sepuasnya. Dia ga cape, Bunda yang cape ni malahan. Bahkan Effan dan Ayah sempat main di sungai juga lho. Sesuatu yang ga bisa Effan dapatkan di Jakarta ni.

Setelah sempat istirahat sebentar, waktunya untuk makan malam. Surprisingly, Effan makan banyak pake ayam bakar, padahal dia baru aja minum susu. Apa ini efek dari udara yang dingin, jadi bikin laper ya? Setelah makan malam, ada acara nyanyi-nyanyi dengan iringan organ tunggal ni. Awalnya Effan merasa keberisikan dengan tidak melepaskan jarinya dari telinga. Tapi lama-lama dia akhirnya menikmati juga acara ini. Mulailah kelasakannya dimulai. Lari sana dan sini. Panjat-panjat kursi dan meja. Dan juga berakrab-akrab dengan beberapa teman Ayah dan ga lupa untuk mencolek-colek tante-tante yang ikut hadir di sana. Aduh....anak Bunda udah mulai genit ni ;)

Friday, October 30, 2009

Halloween Costume Party at Kidea

Friday, 30th of October 2009

As scheduled by Kidea, today is Halloween celebration at Kidea. And as predicted, Effan only wear his costume for about 10 minutes. Kata Gayek, susah banget untuk membuat Effan mau tetap menggunakan kostumnya itu. Dia lebih memilih untuk menggunakan pakaiannya yang biasa aja. Akhirnya Gayek menyerah dan membiarkan Effan melepaskan kostumnya itu. Ya sudahlah, memang Bunda ga berharap banyak dia mau menggunakan kostumnya itu. Yang penting adalah dia udah datang ke sekolah dengan dresscode yang disarankan. Urusan dia ga betah, itu ga masalah, toh dia (dan juga Gayek, Bunda, dan Ayah) udah mencoba untuk menggunakan kostum itu. Ok, this is Effan's first ever Halloween costume party! :)






Thursday, October 29, 2009

Effan and Mbak Asyiah

Thursday, 29th of October 2009

Hari ini sudah memasuki hari ke-5 keberadaan Mbak Asyiah di rumah. As predicted, Effan belum bisa benar-benar akrab ama si mbak. Upaya pendekatan sudah dilakukan pastinya. Tapi memang karna Effan agak sulit untuk cepat dekat dengan orang baru dan juga dengan keberadaan Gayek di rumah, upaya pendekatan pastinya mengalami sedikit kendala. Apalagi ternyata Effan masih mengingat Mbak Asih. Beberapa kali Bunda tanyakan, Effan bahkan masih mengingat Mbak Asih dan masih berharap Mbak Asih untuk kembali lagi ke rumah.

Huff....memang buat kami, perubahan pengasuh ini tidak memberi efek yang signifikan, berbeda dengan efek untuk Effan. Dia yang benar-benar merasakan ada perubahan itu. Apalagi dia yang akan menghabiskan waktu sangat banyak dengan pengasuh barunya itu. Bisa dibilang hampir seharian kan nantinya Effan bersama pengasuhnya. Apalagi Effan jenisnya adalah yang lambat beradaptasi.

Tapi sebenarnya beberapa hari ini sudah ada perubahan yang cukup baik, udah ada adaptasi yang Bunda nilai lumayan untuk keduanya. Effan sudah mau menerima kalo pagi-pagi saat Effan bangun yang masuk ke kamar dan mengantarkan susu adalah Mbak Asyiah. Effan pun mau minum susu yang dibuatkan oleh Mbak Asyiah. Dan kalo di sekolah, sekarang Effan udah mau kalo keluar dari kelas, yang membawakan tasnya adalah Mbak Asyiah. Waktu hari-hari pertama, Effan selalu menolak dan marah-marah kalo Mbak Asyiah memegang tasnya. Dia maunya Gayek yang memegang tasnya. Yaaahh....pelan-pelan semoga lambat laun Effan bisa makin akrab dengan Mbak Asyiah. Amin..!! ;)

Wednesday, October 28, 2009

The hunting of Halloween costume

Wednesday, 28th of October 2009

Akhirnya hari ini dapat info tempat penyewaan kostum lain di daerah Cilandak. Setelah Bunda nelpon, ternyata tempat penyewaan ini masih punya stock pakaian dengan tema Halloween untuk anak laki-laki umur 3-4 tahun. Jadi sore ini, Bunda pun pulang cepat-cepat dan nyuruh Ayah juga cepet pulang biar bisa langsung ke Cilandak.

Nama tempat penyewaan kostum ini adalah Talita Sanggar Rias dan Penganten yang alamatnya di Jalan Taman Cilandak V-B4 Jakarta Selatan. No telponnya adalah 08161455188. Karna ga tau kawasan Cilandak, jadi waktu tau alamatnya Talita ini, Bunda langsung liat peta. Kalo diliat di peta si, untuk sampai di alamat ini gampang banget. Masuk tol JORR dan keluar seperti biasanya mau ke Citos, tapi instead of puter balik, ini justru lurus aja ke arah Jl. Kartini. Trus tepat di sebrang gereja St. Stefanus Cilandak, belok ke kiri udah Jalan Taman Cilandak Raya. By phone, Bunda udah dikasi tau juga kalo tarif sewa pakaian di sini adalah 60 ribu rupiah per kostum untuk peminjaman selama tiga hari.

Selama di perjalanan, Bunda harap-harap cemas, takut ga ada kostumnya. Kalo ini sampai terjadi, sebenernya Bunda udah ancer-ancer untuk langsung ke PIM, tepatnya ke toko yang namanya Familia yang katanya ada di sebrang Ace Hardware PIM yang konon menyediakan banyak pernak pernik dan juga pakaian dengan tema Halloween.

Ternyata memang ga sulit untuk menemukan alamat Talita ini. Waktu masuk ke rumah tersebut, wow...banyak banget kostumnya dengan beraneka tema, termasuk juga untuk acara wedding. Tapi sayangnya pakaian untuk anak kecil yang bertema halloween cuma tinggal dua. Yang satu berbentuk jubah penyihir berwarna hitam dan satu lagi kostum drakula tapi berwarna-warni, tapi jadi aneh, koq ya drakula warna-warni. Seperti biasa, Effan tidak kooperatif kalo diajak untuk memilih pakaian, jadi Ayah dan Bunda jatuhkan pilihan pada jubah penyihir saja. Sebenarnya kostum ini agak kegedean, jadi nanti pastinya Bunda harus sedikit ngoprek-ngoprek biar bisa lebih enak digunakan. Trus rencananya nanti ditambahin sapu aja, biar kaya Harry Potter punya sapu untuk terbang.

Sayangnya untuk pesta kostum ini, dari selebaran yang dibagikan sekolah, kostum yang disarankan benar-benar yang berhubungan ama Halloween. Coba aja ini adalah pesta kostum tanpa harus terpaku pada tema Halloween, akan lebih banyak pilihan pastinya.
Yaaahhh....sudahlah, yang penting udah dapat pakaian, walaupun tidak seperti yang diharapkan. Tinggal nunggu Bunda bisa agak oprek-oprek ni, biar bisa kelihatan lebih pantas.

Tuesday, October 27, 2009

Makan Sendiri

Tuesday, 27th of November 2009

Tadi malam, waktu jam makan malam, Ayah, Bunda, dan Gayek udah duduk bersama di meja makan untuk makan bersama-sama. Effan muncul dari kamar dan Bunda pun langsung mengajak Effan untuk ikut makan bersama. Biar Effan mau makan bersama di meja makan, Bunda ambilin nasi Effan dengan memakai jenis piring yang sama dengan piring yang kami gunakan, tidak menggunakan piringnya yang biasa. Maksudnya biar dia tidak merasa berbeda dengan yang lain. Dan maksudnya lagi biar Effan mau ikut makan bersama. And it works! Setelah mencuci tangannya, Effan pun ikut makan di meja makan dan dia makan sendiri dengan tangan (tidak menggunakan sendok). Tapi sayangnya, baru sekitar lima suapan besar, Effan tampak bosan dan mau masuk kamar. Ditemani Ayah di kamar, ternyata Effan minta Ayah main PS, sementara dia melanjutkan makan sendiri. Dan waktu Bunda masuk kamar untuk mengantarkan minum, persis nasinya udah habis. Wow...great, bisa mulai dilatih makan sendiri ni ;)

Dan hari ini Effan membawa bekal nasi goreng ke sekolah. Biasanya akhir-akhir ini Effan suka malas makan di sekolah. Bahkan makanannya sering tidak disentuh sama sekali. Mungkin juga hal ini disebabkan karna kalo di sekolah, anak-anak harus makan sendiri tanpa bantuan guru sama sekali, tidak seperti waktu masih playgroup. Tapi hari ini, amazingly, Effan menghabiskan bekalnya. Tapi Bunda ga tau ni, whether Effan makan sendiri tanpa dibantu atau dia justru ngabisin makanan karna dibantu ama teachernya. Waktu bubaran sekolah dan ketemu Gayek, Effan segera melaporkan hal ini ke Gayek dengan bangga. Uhuy...senangnya Effan udah mulai mencintai kegiatan makan. ;)

Monday, October 26, 2009

Road to Halloween Party

Monday, 26th of October 2009

It will be a Halloween Costume Party at Kidea on Friday. Since it is a costume party, then all the students are suggested to wear costumes related to Halloween. And I am confuse, what should Effan wear for this costume party. I really have no idea since I never celebrate Halloween before. Halloween never been part of the tradition that I know.

Then I asked Mr. Google, where can I get the costume. It gave me a list of places of costume rental in Jakarta. I got phone number of some places. Then I called about 5 places. But it gave me a bad news. Some of them has no costume for 3 years old boy. But others whose provide children costume, all the Halloween costumes are already rented by others. Then I found other place at Kemang Utara. It has children costume, but they said that they only sale them, it is not for rent. The prices is above 150 thousand rupiahs. Hrgh....is it worth if I just buy the costume? Effan will only wear it once. Beside, Kemang is too far.
Ugh... I really have no idea!!

Sunday, October 25, 2009

Mbak Asyiah

Sunday, 25th of October 2009

Siang ini ada acara pernikahan salah seorang teman kantor Bunda. Jadi kami bertiga menghadiri resepsi pernikahannya siang ini. Sebenarnya Effan menolak untuk ikut kondangan, tapi mau gimana lagi, siapa yang ngurusin kalo dia di rumah? :(

Setelah pulang kondangan, kita samper Mami dan Gayek di Pasar Minggu karna kebetulan mereka memang ada di sana setelah obrol-obrol dengan Opung Debbie dan Tante Inda. Dan Effan lagi-lagi mecahin barang di rumahnya Opung Debbie. Hrgh....Effan!! Koq ya ga bisa diam?? :(

Rencananya kami mau ke Cempaka Putih, sementara Mami dan Gayek mau ke Rawamangun untuk mengambil hasil jahitan kebaya Mami. Sedangkan kami ke Cempaka Putih untuk menjemput seseorang yang rencananya akan bekerja di rumah dan kemungkinan tugas utamanya adalah sebagai pengasuh Effan. Jadi ceritanya kemaren Ayah dapat sms dari pembantu bosnya Ayah yang ngasi tau kalo ada saudaranya dari Pekalongan yang mau bekerja di Jakarta ini. Ya udah, kita samber aja, semoga cocok dengan Effan.

Si mbak ini namanya Asyiah (Bunda ga tau gimana tulisannya, tapi dari pengucapannya sepertinya kaya gini nulisnya). Usianya 23 tahun, sudah pernah bekerja dari tahun 2001 sampai 2004. Berenti bekerja di tahun 2004 karna menikah. Sekarang dia sudah punya anak berusia 2 tahun yang diasuh oleh orang tuanya. Sementara suaminya pun tetap tinggal di kampungnya. Seperti biasa, kalo ngeliat orang baru yang bekerja di rumah, Effan langsung bereaksi negatif. Tapi semoga nantinya dengan pendekatan yang tepat, Effan akhirnya bisa akrab ama si mbak... ;)

Saturday, October 24, 2009

Taman Mini Indonesia Indah

Saturday, 24th of October 2009

Hari ini Ayah ditugaskan dari kantor untuk ke TMII. Jadi alumni Geografi UGM mengadakan acara yang mereka sebut dengan nama Syawalan di Anjungan DI Yogyakarta. Dan kantor Ayah diundang untuk mengisi salah satu stand di acara itu karna dianggap pekerjaan yang dilakukan oleh kantor Ayah berhubungan dengan ilmu mereka.
Acara ini dijadwalkan berlangsung dari pagi. Karna acara ini adalah ke TMII yang juga adalah tempat wisata, jadi Bunda dan Effan pun juga ikutan dengan maksud sekalian jalan-jalan.

Tapi ternyata hari ini panas banget ya? Tadinya rencananya Bunda, selagi Ayah di anjungan DIY, Bunda dan Effan jalan-jalan sendiri. Entah itu ke istana anak atau kemana pun yang tampak asyik deh. Tapi ternyata cuacanya panas banget dan bahkan Effan pun tampak males untuk mau keluar dari mobil. Akhirnya kami berdua menunggu Ayah sampai acara Ayah selesai jam 12an. Sambil menunggu, Bunda nyuapin Effan makan nasi dengan 5 tusuk sate. Hebat, Effan bisa ngabisin makanannya, ga tau laper apa emang doyan, hehe...

Waktu menunggu Ayah, berkali-kali kami melihat kereta gantung aneka warna yang lewat. Dan sepertinya Effan juga tertarik untuk mencoba. Akhirnya kita pun menuju stasiun tempat naik kereta gantung ini. Ternyata tiket per orangnya lumayan mahal ya? Dua puluh lima ribu rupiah per orang, dan untuk anak dengan tinggi badan lebih dari 85 cm sudah harus bayar. Waktu naik, Effan agak takut. Dia ga berani untuk berdiri di dalam kereta gantung itu. Tapi setelah Bunda rayu dan Bunda bantu, akhirnya dia mau juga mencoba berdiri dan melihat-lihat ke bawah. Overall, Effan terlihat agak takut naik kereta gantung ini, walaupun sebenarnya keliatan kalo dia juga cukup menikmati perjalanan berkeliling dengan kereta gantung ini.

Setelah naik kereta gantung, kita berkeliling TMII dengan mobil, sambil bingung mau kemana lagi. Pas lewat di depan Museum Sains, yang sepertinya menarik, kita pun ke sana. Dengan tiket seharga 15 ribu per orang untuk usia 3 tahun ke atas, kita pun memasuki museum ini. Banyak hal menarik sebenarnya di sini, namun untuk Effan hal-hal menarik ini belum bisa dinikmati karena Effan masih belum paham hal-hal tersebut. Saat mencoba alat-alat peraga, Effan hanya mencoba saja, tanpa mengerti apa yang terjadi dan kenapa hal itu terjadi. Tapi lumayan, jadi hal permulaan kecintaan pada sains. Karna udah sore, kami pun langsung pulang setelah dari museum ini.

Cukup menyenangkan berwisata ke TMII. Tapi, mahal juga ya? Secara untuk menikmati bagian-bagian dari TMII ini, banyak yang lagi-lagi harus bayar. Bisa dicoba lain kali ke TMII, tapi dengan waktu yang lebih lama.

Friday, October 23, 2009

Yeah...

Friday, 23rd of October 2009

Udah dua hari ni merasakan kehadiran Mbak Ipoy di rumah. Kehadirannya amat sangat membantu kami tentunya. Kerjanya rajin, jadi semua beres deh! Tapi tetap aja ada satu hal yang agak kurang sempurna. Ternyata Mbak Ipoy mengalami sedikit gangguan pendengaran, jadi kalo mau berbicara harus setengah berteriak. Dan kadang kala saat kita merasa sudah cukup keras dalam berbicara, ternyata si mbak masih belum mendengar dengan jelas, dan akhirnya pembicaraan malah jadi salah sambung. Jadinya juga, dia ga bisa menggunakan telepon. Jadinya juga, dia ga bisa disuruh-suruh untuk pergi berbelanja ke warung ataupun pergi berbelanja bahan-bahan untuk dimasak. Hahaha....ga usah diambil pusing deh hal seperti ini, anggap aja sebagai cerita menarik dari seorang makhluk Tuhan ;)

Yeah...emang ga penting apa yang menjadi kekurangan Mbak Ipoy ini, yang lebih penting adalah dia bisa membantu kita semua dalam pekerjaan rumah tangga. Tapi ini sebenernya juga berarti bahwa kita harus kembali mencari satu orang lagi untuk membantu mengurus Effan karna dipastikan Mbak Ipoy tidak bisa untuk menghandle masalah ini. Masa Gayek mau selamanya di Jakarta, ya kan? Huff....semoga kita cepat mendapatkan pengganti Mbak Asih ;)

Thursday, October 22, 2009

Imigrasi

Thursday, 22nd of October 2009

Beberapa hari yang lalu Ayah mengurus pembuatan paspor ke kantor imigrasi. Dan berhubung Ayah ngurus paspor, Bunda dan Effan pun ikut-ikutan ngurus padahal mau dipakenya juga ga tau kapan ;)

Anyway, hari ini Bunda dan Effan disuruh foto untuk paspor di kantor imigrasi yang ada di Mampang. Karna dijadwalkannya jam 10, jadi otomatis Effan ga sekolah ni hari ini. Dan Bunda pun harus datang terlambat ke kantor.

Waktu menuju ke kantor imigrasi ini, macetnya parah banget! Padahal udah jam 10 ni, koq ya jalanan masih rame aja. Ga pada kerja apa orang-orang? Dan ternyata keberadaan kantor imigrasi ini pun punya andil yang cukup besar dalam menciptakan kemacetan. Jadi kantor pelayanan publik yang satu ini tidak memiliki sarana parkir yang memadai, padahal pengunjung kantor ini sangat banyak dan banyak pula yang menggunakan kendaraan sendiri. Apa mereka lupa ya, waktu pembangunan gedung ini untuk melakukan proses amdal dulu? Kantor pemerintah koq ya gini ya?
Anyway, setelah mengantri sekitar setengah jam, akhirnya giliran kami untuk difoto.

Yang pertama difoto adalah Bunda. Sementara Bunda difoto dan sibuk menjawab pertanyaan dari petugas foto, Effan pun sibuk memperhatikan apa saja yang dilakukan oleh si bapak petugas foto. Setelah itu giliran Effan yang difoto. Sebelumnya Effan sempat agak menolak untuk difoto. Namun akhirnya mau juga, tapi cuma mau senyum dengan satu jari di masing-masing pipi (sambil nyebut cheese pastinya). Tapi kan foto untuk paspor ga boleh begitu, jadi Effan bete, dan yang muncul malah foto manyunnya. Ya sudahlah, daripada ga ada fotonya. Bunda yakin, nanti kalo udah besar Effan ngeliat foto ini, pasti dia bakal ketawa sendiri. ;)

Setelah dari kantor imigrasi, Bunda diantar ke kantor, sementara Effan dan Gayek pulang. Waktu Bunda pulang di malam hari, Gayek cerita kalo Effan mempraktekkan apa yang dia liat di kantor imigrasi tadi ke Gayek. Effan berakting sebagai petugas fotonya, sedangkan Gayek sebagai yang akan difoto. Trus pake pencet-pencet segala, persis si petugas yang dia liat tadi. Ga lupa untuk tekan-tekan di alat untuk sidik jari. Hahaha....my son is really an observer ;)

Wednesday, October 21, 2009

Pembantu baru (lagi)

Wednesday, 21st of October 2009

Pagi ini Bunda dianterin ama Gayek dan Effan ke kantor. Kenapa dianterin? Karna Gayek sekalian mau ambil pembantu baru untuk di rumah. Jadi Bunda dapetin si mbak ini dari salah satu ibu-ibu yang kerja di kantor Bunda. Untuk memudahkan, daripada kita harus jemput ke rumah si ibu di daerah Jakarta Barat yang juga ga kita kenal, jadi lebih baik ketemu di kantor aja. Lumayan kan kalo datangnya pagi, si mbak bisa sekalian diajarin mulai kerja di rumah hari ini, walaupun diajarinnya ama Gayek dulu.

Mbak ini bernama Mbak Ipoy, umurnya 33 tahun, udah punya anak, sementara suaminya kerja di Kalimantan dan hanya pulang sekali setaun. Dia berasal dari Pelabuhan Ratu, jadi orang Sunda juga ni. Kesan pertama si, si mbak ini orangnya polos banget. Dan semoga emang begitu dan semoga dia bisa betah bekerja di rumah kita.

Waktu sampe di rumah, si mbak langsung bersih-bersih rumah. Wah...rajin juga! Trus daripada ditinggalin di rumah sendiri, jadi Gayek ngajak si mbak untuk ikut ke sekolah Effan. Bunda juga berharap si mbak bisa akrab ama Effan. Yang paling susah adalah Effan ni. Umur segini kayanya udah susah untuk Effan berganti-ganti pengasuh. Jadi kalo ada yang bisa, siapapun, bagus banget!

Huff...repotnya kalo udah ketergantungan pembantu. Emang sangat dibutuhkan si.... Jadi sekali lagi Bunda berharap, semoga Mbak Ipoy bisa betah bekerja di rumah, dan semoga Effan pun bisa akrab sama si Mbak. ;)

Tuesday, October 20, 2009

Incident Report Form

Tuesday, 20th of October 2009

Sore ini Bunda liat ada lembaran yang judulnya Incident Report Form dengan logo Kidea di sudut kiri atas. Sesuai dengan judulnya, lembaran ini menjelaskan mengenai kejadian yang telah terjadi di Kidea, dalam hal ini adalah suatu kecelakaan. Ternyata di sekolah tadi terjadi kecelakaan kecil terhadap Effan. Effan kejeduk meja dan jadi agak sedikit benjol.
Di form tersebut, dijelaskan sebagai berikut:

Child's name: Effan
Sex: Male
Incident date: 20/10/09
Time of incident: 11.45 am
The location where incident occured: classroom
Equipment/product involved: table. Cause of injury: bump to the table after pick up a thing.
First aid given at the pre-school: trombophop.
Treatment provided by: Ms Irma.
Dan Bunda pun bertanya pada Effan, apa yang terjadi tadi di sekolah. Dengan santai Effan menunjukkan keningnya yang kejeduk itu. Effan emang udah biasa kejeduk, jadi ini bukan kejadian luar biasa sebenarnya. Dan seperti yang Effan bilang, dia pun tidak menangis waktu kejadian itu, pastinya karna itu bukan suatu masalah besar untuk Effan. But, a bunch of thanks to Kidea that reported this incident to us. ;)

Monday, October 19, 2009

Siapa bilang memasak itu susah? ;)

Monday, 19th of October 2009

Akhirnya Bunda bisa mengucapkan kalimat di atas, walaupun sebenernya masih ada tambahannya. 'Siapa bilang memasak itu susah, kalo lama iya?!' ;p
Yeah...efek ga ada pembantu di rumah, jadi Bunda sore ini pulang terburu-buru, tetapi untungnya semua pekerjaan udah berhasil dikerjain sebelum jam pulang. Jadi ga ngerasa bersalah pulangnya cepat (tapi ga melanggar jam kantor yang penting ;)).
Sampe di rumah, setelah istirahat sebentar, Bunda mulai memasak. Yang paling penting untuk dimasakin adalah Effan dan Gayek, mengingat mereka berdualah yang selalu ada di rumah sepanjang hari. Menu hari ini adalah sop daging (yang pasti bisa dimakan oleh Effan) dan daging kentang tumis paprika. Setelah berjibaku selama satu jam lebih beberapa menit, akhirnya kedua masakan siap dan tersaji di meja makan. Yihaaa.....I am so happy that I can do it ;)

Tapi, ugh...motonya telat ni, pas udah mau abis :(


Sunday, October 18, 2009

Hari tanpa pembantu

Sunday, 18th of October 2009

Bunda adalah orang yang gampang tersugesti dan mensugesti diri sendiri. Jadi untuk kasus tidak ada pembantu ini, Bunda mensugesti diri sendiri untuk tidak ambil pusing dan menikmati keadaan ini. Dimulai dari hari ini, walaupun dengan keadaan ga ada pembantu, tapi semua rencana hari ini harus terlaksana. Mulai dari ke gereja, menghadiri pernikahan seorang teman Bunda, dan acara memanjakan diri ke salon.

Ternyata dengan tetap pada rencana hari Minggu ini, ga ada masalah tuh. Kerjaan di rumah tetep aja beres, sedangkan kegiatan lain yang udah direncanain juga beres. Jadi kesimpulannya, jangan diambil pusing deh ama urusan ga ada pekerja di rumah. Everything will be oke, selama semua dikerjakan dengan gembira, dan apalagi kalau semua orang mau terlibat ;)

Saturday, October 17, 2009

What...what...what?!?!?!

Saturday, 17th of October 2009

Siang ini jadwal kita adalah ke kantor pemasaran Kalibata City dan selanjutnya Effan meminta main dingdong di Kalibata Mall. Setelah itu langsung pulang dan tidur. Bunda juga ikut-ikutan tidur ni. Lumayan, memanfaatkan hari libur dengan beristirahat.
Tapi pas Bunda bangun sekitar jam 5 sore, dikasi kabar mengejutkan ama Mama. Menurut Mama, Mbak Rah dan Mbak Yanti mau pergi, ga kerja lagi di rumah, sore ini juga. What?!?!?!?!?! Koq bisa begitu? Koq bisa mendadak begini? Apa penyebabnya?

Setelah Bunda tanyakan, menurut mereka berdua, mereka merasa tidak betah. Kenapa bisa tidak betah, mereka ga bisa menjelaskan. Malah bilang kalo ini adalah masalah hati, kalo hati sudah merasa tidak nyaman, mereka tidak bisa bekerja lagi.

Argh....alasan yang mengada-ngada sepertinya. Bagaimana mungkin baru dua minggu kerja dan bahkan baru dua hari kerja untuk Mbak Yanti, dia bisa menyatakan bahwa dia tidak betah! Ugh...sepertinya ada udang di balik bakwan ni. Setelah Mama, Bunda, dan bahkan Ayah mencoba merayu mereka untuk tetap tinggal sementara kita mencari penggantinya, mereka tetap teguh pendirian untuk pergi saat ini juga, akhirnya mereka pun pergi.
Huff...pencarian baru kembali harus dimulai. Dimulai jugalah saat-saat sibuk tanpa adanya asisten rumah tangga di rumah... :(

Friday, October 16, 2009

The new nanny

Friday, 16th of October 2009

Kemaren pagi-pagi sekali, Effan's new nanny udah sampe di rumah, setelah dijemput Ayah dan Mama ke Stasiun Jatinegara. Si mbak yang namanya Mbak Yanti ini adalah temannya Mbak Rah dan juga berasal dari Ngawi. Kesan pertama Bunda, she must be older than me! Melihat caranya membawa diri dan tersenyum, keliatannya si baik, dan semoga begitu.

Mengingat usianya yang sudah lebih besar sekarang dan juga melihat karakter Effan, Effan pasti butuh waktu agak lama untuk bisa dekat dengan pengasuh barunya ini. Ga kaya waktu masih bayi, yang cenderung tidak bermasalah kalau berganti pengasuh. Jadi Bunda dan juga Mama sudah mengingatkan dari awal untuk Mbak Yanti untuk mulai pendekatan dengan Effan secara perlahan, jangan buru-buru, apalagi jadi memaksa. Kalo sampai terjadi pemaksaan, bisa dipastikan hubungan dengan Mbak Yanti nanti menjadi tidak baik. Apalagi sekarang ada Gayek yang sangat dekat dengan Effan, pasti Effan akan sangat kesal kalo tiba-tiba Mbak Yanti memaksa untuk dekat.

Kemaren Mbak Yanti udah mulai mencoba nyuapin Effan makan siang setelah pulang dari sekolah. Tapi masih agak kurang sukses ni. Effan banyak tingkah waktu disuapin ama Mbak, sehingga Gayek akhirnya turun tangan. Dan akhirnya makan siangnya bisa habis waktu dihandle ama Gayek. Dan rencananya nanti, hari Senin, Mbak Yanti akan mulai menemani Effan di sekolah, tapi tetap dengan dampingan Gayek. Yaahh...semoga dengan pendekatan pelan-pelan ini, akhirnya bisa bagus.

Thursday, October 15, 2009

Sick and Six

Thursday, 15th of October 2009

Ini cerita yang tertinggal dari minggu yang lalu, saat Bunda tidak ke kantor karna sakit. Waktu Effan pulang sekolah dan baru ketemu Bunda, maka terjadilah conversation ini:

Effan: Bunda ga ke palyja hari ini?
Bunda: Engga sayang, Bunda sakit ni..
Effan: Sakit apa Bunda?
Bunda: (sambil menunjuk ke perut) Perut Bunda sakit ni...
Effan: Ooohh....it's your tummy ya Bunda? (Effan taunya perut itu adalah tummy karna sering nonton film kartun Dibo the Gift Dragon yang sering menyebut-nyebut kata tummy sambil menunjukkan perutnya)
Bunda: Yes, my tummy is sick!
Effan: (sambil mengangkat satu tangannya, menunjukkan jari-jarinya, dan kemudian diikuti oleh tangan yang satu lagi sambil mengangkat jari satu-persatu) Tummy Bunda five, six, seven.... (sambil mukanya super duper polos)
Bunda: (ga bisa nahan geli) Hihihi.....bukan gitu maksudnya sayang... Tummy Bunda sick, bukan six. (sambil mencoba mengucapkan dengan pronounciation yang tepat)
Effan: (muka bingung dan kemudian berlalu)

Wednesday, October 14, 2009

Gengsi banget si?!

Wednesday, 14th of October 2009

After seeing three generations (Effan, his father, and his grandpa), I have a conclusion, prestige a.k.a gengsi is genetic. It is in their blood!

Ada contoh baru dari Effan ni. Jadi waktu ke Sentul minggu yang lalu, karna ada jalanan lebar dan sepi di kompleks di sebelah sirkuit Sentul, jadi Bunda mencoba untuk menyetir di sana. Dimulai dari Mami ni. Ga bermaksud untuk latihan si sebenarnya. Cuma nyoba nyetir lagi aja setelah sekian lama tidak memegang kemudi.
Tapi waktu Bunda duduk di kursi pengemudi, Effan mulai marah-marah dan lama-kelamaan nangis menjerit-jerit. Mau tau apa yang bikin Effan nangis? Karna menurut Effan, Bunda ga bisa nyetir, nanti bumbumnya tabrak-tabrak. Menurut Effab yang bisa nyetir cuma Ayah dan Gayek. Weh...ga sopan sekali anak ini, meragukan kemampuan ibunya. In fact, saat itu memang Bunda bisa nyetir tanpa halangan. Bisa lancar, benar-benar tidak ada kendala. Tapi itu tetap tidak cukup meyakinkan Effan saat itu, dia tetap menangis norak, dan akhirnya baru sekitar 5 menitan Bunda kembali berpindah tempat duduk.

Kemudian hari-hari berikutnya, Ayah dan juga Bunda beberapa kali menggoda Effan. Mengatakan kalau Bunda akan menyetir lagi. Tapi ga ada tanggapan apa-apa lho dari Effan. Setiap kali obrolan mengenai Bunda menyetir mobil, Effan tidak menjawab dan menanggapi apa-apa dan bahkan dia mengalihkan pembicaraan. So obvious, Effan gengsi untuk mengakui bahwa pemikirannya itu salah, bahwa Bunda benar-benar bisa menyetir tanpa menabrak apapun. Hahahahahaha............ (LOL)

Tuesday, October 13, 2009

EFFAN

Tuesday, 13th of October 2009

Effan lagi punya CD PS favorit ni. Kalo dinyalain, di awal ada pilihan untuk masukin nama profile, jadi di layar tv ada pilihan alphabetnya. Nah...Effan lagi senang-senangnya mengetikkan nama di layar tv nya ni. Kayanya instead of mainin balapannya, Effan malah lebih senang untuk mengetik-ngetikkan nama.

Dengan diajari oleh Gayek, Effan mengawali mempelajari bagaimana cara menulis kata EFFAN. Kemudian Effan juga belajar alphabet apa saja untuk menulis GAYEK, BUNDA, dan AYAH. Untuk kata EFFAN, dia bahkan sudah hafal dan bisa menulis sendiri tanpa diberi arahan. And he was so proud to show me that he was able to type his name.

Memang selama ini Bunda ga pernah ngotot ngajarin Effan tentang alphabet. Baru dimulai dengan mengajari Alphabet Song dan karna Effan memang senang menyanyi, jadi dia juga senang dengan lagu itu. Tapi untuk simbol tiap alphabet, Bunda emang belum ajarin dengan serius. Paling nunjukin aja tulisan dan bagaimana membacanya. Misalnya untuk kata Kidea, sehingga untuk huruf K, Effan selalu bilang kalo itu bacanya adalah Kidea. Jadi pelajaran membaca Effan emang baru sebatas ini. Belajar membaca sambil bermain, mengingat usianya yang memang adalah usia bermain, bukan usia untuk belajar serius.

But..I am so proud that he able to remember the alphabets although it was only for his name. :)

Monday, October 12, 2009

Belajar memasang kancing

Monday, 12th of October 2009

Sebenarnya Effan sudah bisa mengenakan pakaiannya sendiri, tanpa dibantu, walaupun masih kurang rapi. Tapi Effan itu paling ga mau disuruh secara terang-terangan. Jadi kalo Effan mau pake baju, jangan sekali-sekalinya bilang gini, "Ayo pake baju sendiri, Effan kan udah bisa!"
Dijamin dia bakal menolak dengan mengatakan, "Effan ga bisa pake baju sendiri. Ayah/Bunda aja yang pakein!"

Tapi yang harus dilakukan adalah langsung memberikan every pieces of his clothes into his hand. Tar Effan bakal nanya, pakaiannya itu benar atau kebalik. Trus dia pake sendiri deh pakaiannya. ;)

Dan Bunda pun udah ajarin Effan gimana cara memasang kancing sejak beberapa bulan yang lalu. Tapi karna ini adalah keterampilan motorik halus yang agak sulit dipelajari, jadinya lama deh Effan baru benar-benar melakukannya sendiri. Pas awal-awal, Effan sempat kesel kalo dia ga bisa, jadi dia menyerah dan Bunda pun tidak mau memaksakan. Tapi sepertinya lama-kelamaan, he feels great and satisfied when he can do it, jadi terus mencoba pantang menyerah.

Malam ini Bunda menggunakan pakaian rumah yang menggunakan kancing yang ukurannya agak besar. Karna lokasi kancing di bagian atas dekat leher, jadi sebenarnya tidak terlalu perlu dikancingin, jadi Bunda membiarkan tanpa dikancing. Tapi pas Effan melihat, dia semangat untuk mencoba memasang kancing-kancing ini. And he did it!! Dengan lancar tanpa dibantu sama sekali, Effan memasang ketiga kancing dalam waktu yang juga cukup cepat.

Dan berikutnya adalah giliran Effan menggunakan piyamanya. Piyama Effan menggunakan 3 kancing yang kecil-kecil dibandingkan kancing di baju Bunda. Untuk yang dekat ke leher, Bunda yang pasang kancingnya karna ini memang masih sulit untuk Effan. Tapi untuk 2 kancing lainnya, Effan memasang sendiri, tanpa bantuan sama sekali dari Bunda. Huhu.....dia bisa walaupun lumayan lama mencobanya.

Walaupun ini sebenarnya sederhana, tapi memasang kancing merupakan tantangan besar untuk seorang anak kecil usia 3 tahun. Dan bahkan di sekolah, Effan masih belum diajarin ni. Good my son, really proud of you! ;)

Sunday, October 11, 2009

Know when he has to eat

Sunday, 11th of October 2009

Karna tadi siang kita ke MoI, Bunda belanja bulanan sedangkan Effan main di playland, akhirnya tidur siang Effan tertunda dan baru bangun tidur jam 7 malam. Sehabis bangun tidur, Effan malah minta minum susu. Wah...Bunda udah khawatir aja ni, gimana kalo nanti dia malah ga mau makan malam.

Eh, tapi kekhawatiran itu ternyata tidak terbukti lho. Ga lama setelah susunya habis, Effan malah ngomong, "Effan mau makan donk Bunda!"

Wew...a little bit surprised!! Jarang-jarangnya ni Effan minta makan kaya gini. Biasanya yang ada dia harus dipaksa-paksa untuk makan. Dan dia adalah picky eater sejati, jadi emang benar-benar susah untuk makan. Hmm...berarti ini bisa jadi awal yang baik untuk Effan, biar Effan mencintai kegiatan makan dulu, baru deh bisa diajarin makan sendiri. ;)

Saturday, October 10, 2009

Know when he has to stop

Saturday, 10th of October 2009

Effan lagi benar-benar senang bermain balapan di PS. Bahkan dia pun udah bisa menyalakan sendiri PSnya, memindahkan program tv ke AV, dan pastinya bisa juga menggunakan stick PSnya dengan benar (padahal Bunda aja ga ngerti tuh gimana caranya)!! Dia mengerti walaupun cuma diajari kurang dari 3 kali. Untuk soal ingatan harus diakui bahwa ingatan Effan cukup bagus sehingga dia bisa sangat cepat diajari sesuatu.

Tergila-gila main PS ini benar-benar sulit untuk distop. Kadang bangun tidur pun, kalimat pertama yang diucapkan Effan adalah mau main PS. Huff.....Bunda tak kuasa untuk melarang. Berhubung Ayah yang mengajarkan, jadi dia juga mau dengan rela (walaupun kayanya dalam hati juga sebel) untuk tidak bermain kalau tidak diperbolehkan Ayah.

Tapi sekarang Effan udah mulai mengerti waktu lho. Kalo siang-siang saat jam tidurnya dan Effan pun sudah merasa mengantuk, Effan mau dengan rela mematikan sendiri PSnya, minta susu dan pindah ke kamarnya. Begitu juga saat malam hari, kalo udah sekitar jam 9, waktu udah makan, dan akhirnya dia merasa mengantuk, dia akan mematikan sendiri tv dan PSnya. Good honey, jadi kita ga perlu berantem masalah kapan harus berhenti bermain ;)

Anyway, di balik ketidaksukaan Bunda ama kesenangan Effan ini (juga kesenangan Ayah sebenernya), tapi Bunda merasa tetap ada sisi positif dari hal ini. Banyak tantangan dalam yang harus diselesaikan dalam permainan ini. Secara tidak disadari, Effan belajar untuk tidak cepat menyerah dan terus berusaha untuk bisa mengerjakan tantangan-tantangan yang ada. Hmm....semoga hal ini ga cuma pas main PS, tapi semoga dia terus pantang menyerah dalam setiap hal kehidupannya.

Friday, October 9, 2009

Giliran sakit

Friday, 9th of October 2009

Hari ini Bunda udah masuk kantor lagi ni dan dipastikan pasti pulang malem nanti karna ada pekerjaan yang memang harus cepat diselesaikan. Jadi dari kemaren malem Bunda udah ngasi tau Gayek ama rencana pulang malam ini.

Menjelang jam 9 pagi,tiba-tiba Mami nelpon Bunda dengan suara yang terdengar sangat tidak bersemangat. Hmm....ada apa ini? Ternyata Mami emang lagi sakit. Muntah-muntah dan disertai diare juga. Hoho...penyakit perutnya Mami kambuh lagi ni kayanya. Kenapa lagi ni si Mami. Pasti stres kerja deh. Eh, jangan-jangan kemaren Bunda sakit juga gara-gara kepikiran kerjaan lagi. Huff...si perut ini sensitif banget si ama urusan pikiran!
Mami harus ke dokter ni. Yang bisa nganterin cuma Gayek ni. Tapi Gayek ga mungkin ni ninggalin Effan di rumah. Akhirnya Effan dan Gayek berangkat jemput Mami dan nemenin ke rumah sakit. Wah...Lagi-lagi Effan ga sekolah deh. Gapapalah, ga sekolahnya karna emang harus ngurusin Mami koq.

Thursday, October 8, 2009

The new maid

Thursday, 8th of October 2009

Udah seminggu ini ada asisten rumah tangga baru di rumah. Si mbak ini asalnya dari Ngawi, umurnya 31 tahun, dan emang udah biasa kerja rumah tangga. So far kerjanya si mbak cukup baik. Semoga si mbak juga betah kerja di rumah kita.

Anyway, beberapa hari yang lalu, akhirnya Bunda dapat kabar dari Sukabumi kalo Mbak Asih ga bakalan kembali lagi ke rumah. Katanya si Mbak Asih yang setelah lebaran kemaren ke Tegal mengunjungi saudaranya di sana, mendapat pekerjaan di suatu toko pakaian. Huhu....sedih!! Padahal Effan udah amat sangat cocok ama Mbak Asih. Bunda juga udah ngerasa sangat nyaman meninggalkan Effan di rumah ama Mbak Asih. Huff...berarti harus cari orang baru lagi ni untuk nemenin Effan. Kasian Effan, harus mulai beradaptasi lagi dengan orang baru, padahal itu bukan hal yang gampang untuknya :(

Wednesday, October 7, 2009

Udah besar atau masih kecil?

Wednesday, 7th of October 2009

Hari ini Bunda ga ke kantor (lebih tepatnya ga dibolehin ke kantor ama Ayah) karna sakit maag Bunda kumat dari hari Senin yang lalu dan tak kunjung berakhir sampai pagi ini. Jadilah Bunda seharian di rumah, tapi ga mau ketemu Effan pagi ini. Jadi Bunda ketemu Effan setelah Effan pulang dari sekolah.

Ternyata bekal makan Effan ke sekolah ga habis ni. Jadi Bunda mau lanjutin nyuapin bekal Effan itu. Sebelum nyuapin Effan, kami pun berbincang.

Bunda: Effan kan udah besar, seharusnya udah bisa suap sendiri donk kaya di sekolah.
Effan: Bunda salah, Effan kan masih kecil.
Bunda: (bingung mau menjawab sambil pengen tertawa geli juga) Iya si masih kecil, tapi kan udah sekolah, udah besar.

Hahaha....memang agak membingungkan kalo urusan udah besar atau masih kecil. Kadang Effan disebut udah besar, kaya untuk urusan makan sendiri ini. Tapi kadang dia masih kecil kalo urusannya hal-hal yang berbahaya, kaya api, gunting, dan lainnya. Hmm....memang susah penjelasannya.

Tuesday, October 6, 2009

Malas Sekolah

Tuesday, 6th of October 2009

Kalo kemaren ga mau bangun, hari ini Effan mau bangun, tapi ga mau sekolah. Gayek udah mengenakan baju sekolah di badannya, malah dibuka den dilempar karna dia ga mau sekolah. Dia malah memilih baju lainnya, baju yang disebut dengan baju pergi karna Effan maunya ke Bidakara lagi, ga mau ke sekolah. Dia mau naik lift ke Bidakara dan mau ke Bank Mandiri Daddy lagi (karna dia tau yang kerja di Mandiri adalah Daddy, jadi nyebutnya Mandiri Daddy).
Akhirnya Geyek berbohong bilang mau ke Bidakara, padahal dibelokkan ke Kidea. Dan sampai di Kidea pun Effan harus dipaksa untuk mau ikut kegiatan sekolah.

Bunda jadi ingat waktu cerita ke Ibu Dini kalo Effan masuk sekolah. Ibu bilang nanti pasti ada masanya si anak merasa malas sekolah. Kalo udah gitu sebaiknya jangan dipaksakan karna takutnya malah memberikan trauma ke si anak. Apalagi sebenernya di usia Effan sekolah bukanlah kebutuhan untuk sekolah. Hmm....mungkin sesekali kalo Effan ga mau sekolah emang ga boleh dipaksakan ya?

Monday, October 5, 2009

Jam Tidur

Monday, 5th of October 2009

Tadi malam Effan batuk-batuk gara-gara habis nangis merengek-rengek minta main padahal udah malam. Akhirnya baru tidur pas udah larut malam banget. Hasilnya pagi ini Effan susah banget dibangunin. Udah dengan berbagai macam cara, bahkan dengan mengusap mukanya dengan air dari kamar mandi (yang pastinya dingin), tetap aja dia ga mau bangun. Dan akhirnya Effan baru bangun sendiri jam 12 siang! Jadi hari ini ga sekolah deh. Temen-temennya udah bubaran sekolah, Effan baru bangun! Parah deh...

Hari ini kegiatan Effan adalah nemenin Gayek ke Bidakara karna Gayek ada urusan ke sana. Dari sana, Effan minta dibeliin McD. Dan ternyata dia emang pengen, jadi bisa ngabisin lumayan banyak McDnya. Habis makan, minum susu, dan ketiduran lagi! Padahal itu udah jam 6 sore. Haduh...anak ini!

Bunda pulang menjelang jam 7, Effan ga mau dibangunin. Akhirnya Bunda ikutan tidur deh. Bangun sekitar jam 8, Bunda coba bangunin Effan, tapi malah dimarahin dan diomelin ama si bocah kecil ini. Dipindahin Ayah ke sofa Effan yang kecil itu, cuma malah pindah tidur doang, ga mau bangun. Tapi akhirnya mau bangun juga jam setengah 9 berkat keberisikan Ayah.
Hmm.....mau tidur jam berapa lagi ni nanti malam? Bunda ketiduran jam 12an malam, tapi lupa matiin tv. Trus terbangun lagi jam 1 dan mendapati Effan lagi nonton film di Trans TV. Oh no....gawat ni, anak ini belum tidur. Sambil memaksakan diri untuk bangkit, Bunda matiin tv sambil ajak Effan tidur. Tapi Effan malah complain dan bernada marah, "Koq tvnya dimatiin si Bunda, kan filmnya belum selesai?!" Hwaduh....anak ini ada-ada aja. Kayanya filmnya film action yang sepertinya emang menarik untuk Effan. Tapi kan udah malam Effan, udah harus tidur....

Sunday, October 4, 2009

Museum Mobil Sentul







Sunday, 4th of October 2009

Sebenernya rencana hari ini adalah ke bandara untuk menemui Opung yang seharusnya datang bersama rombongan kantornya hari ini. Tapi berhubung adanya bencana gempa yang terjadi empat hari yang lalu, rencana tersebut pun harus dibatalkan.
Jadinya kita ga punya rencana apa-apa deh hari ini. Ayah yang sepertinya bosan di rumah aja, ngajak kemana-mana, tapi Ayah sendiri ga punya ide mau kemana, malah ngajak ke Bogor. Setelah berpikir sebentar, Bunda ingat kalo ada tempat rekreasi, berdasarkan referensi dari Tabloid Nakita yang kayanya menarik mau dikunjungi. Tempat itu adalah Museum Mobil Sentul yang letaknya di dalam kompleks Sirkuit Sentul.

Akhirnya kita berangkat sekitar jam 1 siang. Walaupun sempat diterpa hujan deras sebentar dalam perjalanan di tol, tapi akhirnya sampai di Sentul ga terlalu lama. Dari tol, keluar di gerbang tol Sentul yang pertama, bukan di Sentul Selatan. Pintu masuk utama Sirkuit Sentul ditutup, jadi masuknya dari pintu berikutnya setelah belok kanan, yaitu dari pintu masuk kompleks Palm Hill. Setelah bayar tiket masuk mobil sebesar 10 ribu rupiah, kita masuk ke dalam kompleks itu dan langsung terlihat kompleks sirkuit Sentul.

Tanpa perlu mencari lama, museum mobil pun terlihat. Ternyata kita bisa masuk parkir ke dalam di depan museum. Dengan tiket masuk sebesar enam ribu rupiah per orang dewasa, kita pun memasuki museum dan dengan disambut oleh petugas museum yang cukup ramah dan mau memberi penjelasan sejarah mobil-mobil itu. Di depan, kita disambut oleh mobil Chrysler buatan tahun 1962 yang dulunya adalah kendaraan RI 1, Presiden Soekarno. Mobilnya keren lho. Bayangin aja, di tahun segitu mobil ini udah berjenis transmisi matic, power steering, power window, ada ACnya, ada ada tapenya!

Memasuki museum, kita semakin terkagum-kagum ama mobil-mobil tua nan antik, yang masih mulus-mulus itu. Padahal mobilnya udah keluaran tahun jebot, seperti tahun 1952, 1948, bahkan ada yang 1933. Ada chevrolet, Buick, VW Beetle, VW Combi, Jeep, Belair, Mercedes yang keliatan kunonya, dan yang paling muda adalah Volvo keluaran tahun 1988 yang katanya bekas dari Wapres Try Sutrisno. Yang Bunda heran, mobil-mobil dulu itu, cc-nya gede-gede banget. Banyak banget yang di atas 5000 cc. Ga kebayang gimana borosnya bensinnya. Tapi ada juga mobil, yang Bunda bilang kaya mobil zaman Marylin Monroe yang cuma 747 cc. Mobilnya juga kecil banget! Jadi pengen punya mobil imut kaya gini ;) Trus udah banyak mobil yang sistem transmisinya sudah automatic. Tapi aneh gitu persnelingnya, kaya pegangan pisau, hehe.... Satu lagi, mobil dulu itu panjang-panjang banget. Biar modelnya kaya sedan, tapi panjangnya ngelebihin mobil yang dipake buat travel zaman sekarang. Menuh-menuhin jalan banget deh!

Effan yang sebelumnya menyatakan diri ga mau masuk ke museum, maunya di mobil aja, ga kalah excited setelah melihat mobil-mobil itu. Lari sana dan lari sini, ngeliat-liat semua mobil yang emang ciamik itu. Ga cuma liat luarnya, Effan pun tertarik untuk liat bagian dalamnya. Dia teriak-teriak minta digendong biar bisa ngeliat ke bagian dalam mobil.

Ga cuma mobil, di museum ini juga tersimpan koleksi motor yang ga kalah oke. Juga ada koleksi perkakas kuno seperti alat makan keramik kuno yang asalnya dari dalam laut Indonesia. Perkakas kuno yang terkubur di dalam laut. Juga ada foto-foto dan koleksi trophy dan piala dari beberapa pembalap Indonesia.

Dan setelah melihat-lihat semuanya, tiba-tiba Effan ngomong, "Bunda, bilang sama Om-nya, Effan mau bumbum yang ini!" Huahahaha, Effan naksir salah satu mobil itu untuk dibawa pulang. ;p

Kalo yang Gayek suka adalah mobil truck kecil yang bentuknya emang keren banget. Kaya yang sering di film-film itu deh. Mobil matic ini, walaupun bentuknya pick up gitu, tapi ada ACnya lho. Dan pastinya, mobil ini mulus banget!!

Oya, salah satu mobil, yang Bunda lupa merknya, tapi inget warnanya, yaitu warna hijau, bisa disewa untuk acara pernikahan. Tapi sayangnya, si petugas museum ga tau berapa tarifnya.
Museum ini buka dari jam 9 sampai jam setengah 5 sore, setiap hari kecuali hari Senen.
FYI, pemilik semua mobil ini adalah Bapak Gunawan yang juga pemilik Hotel Mulia. Hebat Pak, bisa sharing mobil bapak ini untuk kita semua ;)

Setelah ke museum mobil, kita pun naik ke tribun penonton untuk melihat beberapa mobil dan motor yang sedang menggunakan sirkuit untuk latihan. Tapi karna Effan ketakutan (kemungkinan karna suara berdesing-desing yang memang memekakkan telinga itu), akhirnya ga lama-lama nontonnya, kita pulang ke Jakarta.

Wah, ini jadi rekreasi yang murah ketimbang ke mall dan pastinya lebih menarik. Coba kita itung-itung. Tarif tol pp, sembilan ribu rupiah. Masuk mobil sepuluh ribu rupiah. Masuk museum untuk 4 orang dewasa, 24 ribu. Trus uang bensin deh. Murah ga tuh?

Saturday, October 3, 2009

Taman Menteng

Saturday, 3rd of October 2009




Pagi ini ada suatu urusan yang harus dibereskan di daerah Ketapang sana, tapi ternyata waktu sampai di sana tempatnya sudah tutup karna ternyata kita kesiangan. Hmm....bingung mau kemana lagi, akhirnya kita ke taman Lembang. Walaupun siang bolong, tapi berhubung cuacanya mendung, jadi ga terlalu panas.

Tempat rekreasi berupa taman ini adalah tempat rekreasi favorit Effan, dimana dia bisa asyik berlari-larian ke sana kemari, disertai teriakan-teriakan Bunda yang khawatir Effan kecebur kolam di tengah taman.

Dan Bunda baru tau ni kalo Effan udah berani main ayunan (yang disebut swing oleh Effan). Dia udah mau duduk di atas ayunan sambil didorong untuk diayun ama Ayah. Lumayan ni berkeringat dan cape ngejar-ngejar Effan di taman ini. Dan lumayan juga ni ngotorin sepatu barunya Effan ;)

Friday, October 2, 2009

Term 1 Progress Report

Friday, 2nd of October 2009

Hari ini adalah hari penerimaan rapor Effan untuk term 1-nya di preschool. Sebenernya penerimaan rapor dimulai jam 9, tapi Bunda minta dispensasi, minta lebih pagi, mengingat jam kantor yang mulainya jam 7.30.

Karna ke gereja dulu pagi-pagi, jadi sebelum jam 7 pun Bunda udah sampe di Kidea. Akhirnya baru ketemu Miss Irma dan Miss Ely sekitar jam 8.
Dan beginilah progress report Effan:

As a new comer in preschool class, Effan keep on working with the adjustment with the new atmosphere in preschool class. He is continuously developing his independency in joining and working properly in the classroom. Effan likes to play by himself or with the teacher. To follow the class routine, he prefers individual presentation instead of group presentation. He needs a lot of encouragements to join the group presentation and doing the daily exercise. He prefers to practice with the materials instead of join the exercise.

Effan can practice climbing up using the rope ladder and sliding on the tall slide with assistence. We introduce him throwing and catching ball, walking on the line and how to wash the hand properly.
Effan practices a lot with puzzle, play dough, and cutting fruits. He practices tracing shapes with assistance.

We introduce Effan rote counting 1 to 10 and quantity 1 to 5.
We introduce Effan the letter sound "l,t,f,b,h" including the vocabularies those are regarded with the letter sounds for the language in this term. He can tell the sound of "p". We introduce him how to write "p" by using sand letter paper, sand tray, and finger painting.
We introduce Effan basic colors such as red, blue, yellow.

Dan hasil raport Effan kali ini kebanyakan nilainya adalah need improvement dan developing. Ini adalah point terbawah dalam penilaian. Walaupun begitu Miss Irma berkata bahwa dengan nilai seperti ini, bukan berarti Effan buruk di sekolah, tetapi dia sedang berkembang. Hmm...harus diakui sebenernya bahwa Effan mengalami masa yang agak membingungkan di sekolah. Entah kenapa dia mengalami proses adaptasi yang sangat lama sehingga tidak bisa mengikuti kegiatan belajar dengan baik. Bahkan setelah liburan panjang lebaran kemaren, Effan yang sebelum liburan sudah mau dengan sukarela tanpa paksaan meengikuti kegiatan di sekolah, tetapi setelah liburan dia kembali menolak mengikuti kegiatan bersama teman-temannya. Yah....emang banyak pr untuk Effan. Banyak hal yang harus dikembangkan dari seorang Effan. Memang ketiadaan teman di rumah menjadi faktor yang sangat menghambat perkembangannya dalam bersosialisasi sehingga dia pun menjadi susah untuk langsung ikut dalam kegiatan-kegiatan bersama teman sebaya. Tapi Bunda yakin dengan bantuan pihak sekolah, teman-teman Effan di sekolah, dan dorongan semangat dari kita di rumah, Effan bisa menjadi lebih baik di term-term selanjutnya. :)

Thursday, October 1, 2009

Gempa

Thursday, 1st of October 2009

Kemaren sore jam 17.15, terjadi gempa yang berpusat di 57 km barat daya Padang Pariaman dengan pusat di kedalaman 71 km. Gempa ini sangat terasa di wilayah Padang Pariaman, Padang dan keseluruhan wilayah Sumatera Barat, bahkan kabarnya terasa sampai ke negara tetangga, Malaysia dan Singapura.

Bunda kemaren sore sampe sekitar jam setengah 6, dan Gayek sedang telpon-telponan ama Opung. Dan ngeliat di tv, kalo ga salah TVOne, juga lagi membahas mengenai kejadian gempa ini. Sepanjang malam, tv berita isinya membahas gempa ini dan disebutkan kalo korban tewas sekitar 21 orang.

Tadi malam, Bunda cuma menganggap biasa kejadian gempa ini. Soalnya yang namanya gempa di daerah Sumbar udah biasa banget. Ga terhitung berapa kali Gayek dan Opung memberi kabar kalo di sana terjadi gempa. Tapi pandangan itu berubah pagi ini waktu tau kalo korban tewas sudah mencapai lebih dari 400 orang.
Wah...ternyata ini bencananya serius toh! Bencana besar ternyata!

Korban tewas sangat banyak. Jalanan banyak yang putus. Bangunan banyak yang hancur. Komunikasi terputus. Bahkan banyak korban yang masih tertimbun bangunan yang roboh. Daerah yang sangat parah akibat gempa ini adalah Kota Padang dan Padang Pariaman.

Bagaimana dengan kabar saudara yang berdomisili di Padang? Puji Tuhan, semua sudah dapat dihubungi dan semua dalam keadaan selamat. Hanya saja rumah yang mereka tempati mengalami kerusakan, banyak yang retak. Dan perabotan pun banyak yang berjatuhan akibat goncangan gempa.

Semoga keadaan cepat pulih di sana. Semoga tidak ada lagi gempa susulan yang melanda daerah Sumbar.