Sunday, October 4, 2009

Museum Mobil Sentul







Sunday, 4th of October 2009

Sebenernya rencana hari ini adalah ke bandara untuk menemui Opung yang seharusnya datang bersama rombongan kantornya hari ini. Tapi berhubung adanya bencana gempa yang terjadi empat hari yang lalu, rencana tersebut pun harus dibatalkan.
Jadinya kita ga punya rencana apa-apa deh hari ini. Ayah yang sepertinya bosan di rumah aja, ngajak kemana-mana, tapi Ayah sendiri ga punya ide mau kemana, malah ngajak ke Bogor. Setelah berpikir sebentar, Bunda ingat kalo ada tempat rekreasi, berdasarkan referensi dari Tabloid Nakita yang kayanya menarik mau dikunjungi. Tempat itu adalah Museum Mobil Sentul yang letaknya di dalam kompleks Sirkuit Sentul.

Akhirnya kita berangkat sekitar jam 1 siang. Walaupun sempat diterpa hujan deras sebentar dalam perjalanan di tol, tapi akhirnya sampai di Sentul ga terlalu lama. Dari tol, keluar di gerbang tol Sentul yang pertama, bukan di Sentul Selatan. Pintu masuk utama Sirkuit Sentul ditutup, jadi masuknya dari pintu berikutnya setelah belok kanan, yaitu dari pintu masuk kompleks Palm Hill. Setelah bayar tiket masuk mobil sebesar 10 ribu rupiah, kita masuk ke dalam kompleks itu dan langsung terlihat kompleks sirkuit Sentul.

Tanpa perlu mencari lama, museum mobil pun terlihat. Ternyata kita bisa masuk parkir ke dalam di depan museum. Dengan tiket masuk sebesar enam ribu rupiah per orang dewasa, kita pun memasuki museum dan dengan disambut oleh petugas museum yang cukup ramah dan mau memberi penjelasan sejarah mobil-mobil itu. Di depan, kita disambut oleh mobil Chrysler buatan tahun 1962 yang dulunya adalah kendaraan RI 1, Presiden Soekarno. Mobilnya keren lho. Bayangin aja, di tahun segitu mobil ini udah berjenis transmisi matic, power steering, power window, ada ACnya, ada ada tapenya!

Memasuki museum, kita semakin terkagum-kagum ama mobil-mobil tua nan antik, yang masih mulus-mulus itu. Padahal mobilnya udah keluaran tahun jebot, seperti tahun 1952, 1948, bahkan ada yang 1933. Ada chevrolet, Buick, VW Beetle, VW Combi, Jeep, Belair, Mercedes yang keliatan kunonya, dan yang paling muda adalah Volvo keluaran tahun 1988 yang katanya bekas dari Wapres Try Sutrisno. Yang Bunda heran, mobil-mobil dulu itu, cc-nya gede-gede banget. Banyak banget yang di atas 5000 cc. Ga kebayang gimana borosnya bensinnya. Tapi ada juga mobil, yang Bunda bilang kaya mobil zaman Marylin Monroe yang cuma 747 cc. Mobilnya juga kecil banget! Jadi pengen punya mobil imut kaya gini ;) Trus udah banyak mobil yang sistem transmisinya sudah automatic. Tapi aneh gitu persnelingnya, kaya pegangan pisau, hehe.... Satu lagi, mobil dulu itu panjang-panjang banget. Biar modelnya kaya sedan, tapi panjangnya ngelebihin mobil yang dipake buat travel zaman sekarang. Menuh-menuhin jalan banget deh!

Effan yang sebelumnya menyatakan diri ga mau masuk ke museum, maunya di mobil aja, ga kalah excited setelah melihat mobil-mobil itu. Lari sana dan lari sini, ngeliat-liat semua mobil yang emang ciamik itu. Ga cuma liat luarnya, Effan pun tertarik untuk liat bagian dalamnya. Dia teriak-teriak minta digendong biar bisa ngeliat ke bagian dalam mobil.

Ga cuma mobil, di museum ini juga tersimpan koleksi motor yang ga kalah oke. Juga ada koleksi perkakas kuno seperti alat makan keramik kuno yang asalnya dari dalam laut Indonesia. Perkakas kuno yang terkubur di dalam laut. Juga ada foto-foto dan koleksi trophy dan piala dari beberapa pembalap Indonesia.

Dan setelah melihat-lihat semuanya, tiba-tiba Effan ngomong, "Bunda, bilang sama Om-nya, Effan mau bumbum yang ini!" Huahahaha, Effan naksir salah satu mobil itu untuk dibawa pulang. ;p

Kalo yang Gayek suka adalah mobil truck kecil yang bentuknya emang keren banget. Kaya yang sering di film-film itu deh. Mobil matic ini, walaupun bentuknya pick up gitu, tapi ada ACnya lho. Dan pastinya, mobil ini mulus banget!!

Oya, salah satu mobil, yang Bunda lupa merknya, tapi inget warnanya, yaitu warna hijau, bisa disewa untuk acara pernikahan. Tapi sayangnya, si petugas museum ga tau berapa tarifnya.
Museum ini buka dari jam 9 sampai jam setengah 5 sore, setiap hari kecuali hari Senen.
FYI, pemilik semua mobil ini adalah Bapak Gunawan yang juga pemilik Hotel Mulia. Hebat Pak, bisa sharing mobil bapak ini untuk kita semua ;)

Setelah ke museum mobil, kita pun naik ke tribun penonton untuk melihat beberapa mobil dan motor yang sedang menggunakan sirkuit untuk latihan. Tapi karna Effan ketakutan (kemungkinan karna suara berdesing-desing yang memang memekakkan telinga itu), akhirnya ga lama-lama nontonnya, kita pulang ke Jakarta.

Wah, ini jadi rekreasi yang murah ketimbang ke mall dan pastinya lebih menarik. Coba kita itung-itung. Tarif tol pp, sembilan ribu rupiah. Masuk mobil sepuluh ribu rupiah. Masuk museum untuk 4 orang dewasa, 24 ribu. Trus uang bensin deh. Murah ga tuh?

4 comments:

fridays said...

wah keren banget museumnya ya De...
iya tuh bagus buat jd referensi mengisi weekend ketimbang nge-mall dan shopping....
anak2 suka, orang tua pun juga suka...hehehe...

Leo-Ade-Effan said...

yoi banget kak...enakan wisata begini ni dan pastinya lebih murah ;)
kalo balik ke indonesia, jangan lupa ke sentul ajak jerome kak... :)

Unknown said...

maaf, bisa minta alamat jelas museumnya gak?
terima kasih

Leo-Ade-Effan said...

maaf mbak, saya replynya telat banget ni...
saya juga ga ingat alamat persisnya. tapi ini dalam satu kompleks dengan sirkuit sentul. jadi kalau udah masuk ke area sirkuit, pasti gampang deh nyarinya. :)