Wednesday, October 14, 2009

Gengsi banget si?!

Wednesday, 14th of October 2009

After seeing three generations (Effan, his father, and his grandpa), I have a conclusion, prestige a.k.a gengsi is genetic. It is in their blood!

Ada contoh baru dari Effan ni. Jadi waktu ke Sentul minggu yang lalu, karna ada jalanan lebar dan sepi di kompleks di sebelah sirkuit Sentul, jadi Bunda mencoba untuk menyetir di sana. Dimulai dari Mami ni. Ga bermaksud untuk latihan si sebenarnya. Cuma nyoba nyetir lagi aja setelah sekian lama tidak memegang kemudi.
Tapi waktu Bunda duduk di kursi pengemudi, Effan mulai marah-marah dan lama-kelamaan nangis menjerit-jerit. Mau tau apa yang bikin Effan nangis? Karna menurut Effan, Bunda ga bisa nyetir, nanti bumbumnya tabrak-tabrak. Menurut Effab yang bisa nyetir cuma Ayah dan Gayek. Weh...ga sopan sekali anak ini, meragukan kemampuan ibunya. In fact, saat itu memang Bunda bisa nyetir tanpa halangan. Bisa lancar, benar-benar tidak ada kendala. Tapi itu tetap tidak cukup meyakinkan Effan saat itu, dia tetap menangis norak, dan akhirnya baru sekitar 5 menitan Bunda kembali berpindah tempat duduk.

Kemudian hari-hari berikutnya, Ayah dan juga Bunda beberapa kali menggoda Effan. Mengatakan kalau Bunda akan menyetir lagi. Tapi ga ada tanggapan apa-apa lho dari Effan. Setiap kali obrolan mengenai Bunda menyetir mobil, Effan tidak menjawab dan menanggapi apa-apa dan bahkan dia mengalihkan pembicaraan. So obvious, Effan gengsi untuk mengakui bahwa pemikirannya itu salah, bahwa Bunda benar-benar bisa menyetir tanpa menabrak apapun. Hahahahahaha............ (LOL)

No comments: