Monday, November 30, 2009

Diarrhea, day 4th

Monday, 30th of November 2009

Pagi ini, lagi-lagi Bunda bangun dalam keadaan mules berat. Ugh....I really hate this moment! Bangun pagi-pagi, hari Senen pagi pula, bukannya dalam keadaan segar dan bersemangat, tapi dalam keadaan mules tak tertahankan. Setelah Bunda ingat-ingat, ini adalah hari keempat Bunda mengalami diarrhea ini. Gila ga tuh, dari hari Jumat, sampai hari ini, diarrhea tak berujung.

Bunda pikir-pikir, kayanya ga ada yang salah dengan makanan. Jadi apa ya yang jadi penyebab diarrhea kali ini? Analisa konyol Bunda si, ini karna berat badan Bunda yang lagi 'berlebih'. Kondisi sekarang memang sudah lebih 1 kg dari kondisi ideal, jadi si badan Bunda memberi alarm kalo badannya udah overweight, jadi bentuk penanganan tubuh adalah dengan diarrhea. Hehehe....konyol banget ya?

Anyway, hari ini Bunda tetap memaksakan untuk berangkat ke kantor walaupun dengan kondisi amat sangat tidak fit dan tidak bersemangat. Mau pergi ke dokter juga bingung. Udah ke dokter umum bahkan ke dokter spesialis penyakit dalam, tidak ada solusi yang meyakinkan kecuali imodium. Mau ke dokter mana lagi ya, yang bisa ngasi tau penyebab Bunda sering diarrhea seperti ini, yang bisa ngasi analisis yang tepat dan memuaskan, sehingga tidak ada lagi diarrhea tak berujung seperti ini.

Sunday, November 29, 2009

Berbuat Baik

Sunday, 29th of November 2009

Pagi ini, walaupun dalam kondisi masih kurang tidur, tapi entah kenapa bisa-bisanya Bunda bangun pagi dan bangunin Ayah dan Mami untuk pergi ke Gereja. Tapi ternyata di gereja malah berasa ni ngantuknya. Biarpun masih terkantuk-kantuk begitu, Bunda masih sempat menyimak waktu bagian homili, meskipun dua bacaan dan bacaan Injil seperti berlalu begitu saja, hehe.... (contoh yang sangat tidak baik untuk Effan ni ;p)

Inti homili dari Romo kali ini adalah agar kita berbuat baik dalam kehidupan kita. Bagaimana itu yang disebut berbuat baik? Dan kenapa kita harus berbuat baik? Sebenernya tema homili Romo berhubungan ama bacaan Injil, tapi berhubung Bunda memperhatikan bacaan cuma setengah-setengah, jadi lupa deh, hehe..

Jadi yang namanya berbuat baik itu adalah menjadi pengikut Yesus yang hidup dengan menjadikan Yesus sebagai teladan. Jadi bagaimana berbuat baik itu tergantung bagaimana masing-masing pribadi kita menerjemahkan ajaran Yesus dan mengamalkannya dalam kehidupan kita. Kita harus senantiasa berbuat baik karna kita tidak tau kapan akhir dari dunia ini. Ya...gitulah kira-kira inti dari homili hari ini. Jadi, mari kita mulai berbuat baik dengan menjadikan Kristus sebagai pegangan kita. :)

Saturday, November 28, 2009

Rebutan Netbook

Saturday, 28th of November 2009

Pagi ini Bunda bangun dalam keadaan diarrhea. Jadi bawaannya lemes, laper, tapi mau makan perutnya ga enak banget! Dan sebagai pengalih perhatian, jadi Bunda mengambil netbook Bunda dan mengambil modem, trus online deh sambil nulis juga untuk blog.

Tapi waktu Bunda memulai aktivitas dengan netbook ini, Effan udah bangun, tapi masih minum susu. Trus terjadilah percakapan ini:

Effan: Bunda, Effan mau pinjem laptop Effan donk?
Bunda: Lho...ini kan laptopnya Bunda.
Effan: Bukan, laptop Effan...
Bunda: Ya udah, habisin dulu susu Effan!
Dan kemudian Effan buru-buru menghabiskan susunya. Padahal biasanya sebotol susu bisa-bisanya dia habiskan dalam waktu ga kurang dari satu jam. Setelah itu, dengan pamer botol susu, Effan pun ngomong:
Effan: Udah habis ni Bunda.
Bunda: Wow....
Effan: (merebut netbook dari tangan Bunda)
Bunda: (bengong tanpa bisa berkata apapun a.k.a speechless)

Dan beginilah gaya Effan kalo sedang serius online melihat situs favoritnya disneychannel. Masih kecil koq ya udah hobi online? Fyuuhh....umur segini udah rebutan netbook ama anak, tar kalo Effan makin gede, rebutan apa lagi ya?

Friday, November 27, 2009

(Libur) Idul Adha

Friday, 27th of November 2009

Ikut berduka cita untuk semua keluarga besar kambing dan sapi yang salah satu anggota keluarganya jadi kurban yang disembelih hari ini. Huehehehehehe....
Anyway, karna tidak ikut merayakan, jadinya hari ini menjadi hari libur menyenangkan untuk kita. Gimana ga menyenangkan, kalo hari ini kita bertiga bisa bangun siang, jam 10 saja, hehe...

Tapi hari ini ada undangan makan ulang tahunnya Kak Anti di Pinang Ranti, jadi leyeh-leyeh pagi ini harus distop dulu deh. Karna Effan dan Ayah punya masalah batuk-batuk dengan penyebabnya masing-masing, jadi kita datang ke undangan makan siang ini agak telat.

Di rumahnya Kak Anti, banyak berkumpul keluarga dan juga ada anak-anak kecil yang umurnya ga jauh dari Effan. Tapi sayang banget, kesempatan ini ga dimanfaatkan maksimal ama Effan. Bukannya main bersama yang lain, Effan malah memilih untuk main di halaman depan, main di dalam mobil. Ugh....anak Bunda, koq ya susah banget buat gaul :(

Thursday, November 26, 2009

Happy birthday Mami...

Thursday, 26th of November 2009

Hari ini adalah hari ulang tahun Mami. Tapi sayangnya Mami lagi ga ada di Jakarta, lagi berkunjung ke kotanya Daddy nun jauh di pelosok sana. Bunda juga yakin ga yakin kalo kota itu ada di peta, hehe.... Jadinya hari ini ga ada acara tiup lilin, potong kue, apalagi acara makan-makan gratis. Tapi yang pasti kita semua doakan Mami di hari ulang tahunnya ini, wish she has a very blessful life ahead ;)

Anyway, hari ini Effan menyenangkan waktu diajak ke sekolah. Ga kaya beberapa hari ini yang agak susah untuk diajak pergi, pagi ini, menurut Gayek, Effan ga banyak tingkah. Mau minum susu, mau mandi, mau berangkat sekolah, dan mau ikut kegiatan di sekolah. Ok, good job Effan! ;)

Wednesday, November 25, 2009

Komitmen

Wednesday, 25th of November 2009

Banyak hal yang kita lakukan dalam hidup kita yang dasarnya adalah suatu komitmen. Dimulai dari waktu kecil kita masuk sekolah. Walaupun pada awalnya hal ini adalah kegiatan paksaan dari orang tua, tapi selanjutnya ini adalah komitmen kita. Kitalah yang harus menaati komitmen itu dengan mengikuti kegiatan sekolah dengan baik. Apalagi saat masuk ke bangku kuliah, ini murni adalah komitmen kita, karna umumnya kita sendirilah yang memilih bidang yang akan kita masuki.

Setelah memasuki usia yang dewasa, komitmen yang umum kita lakukan adalah komitmen dengan pasangan melalui pernikahan yang akhirnya akan berbuntut menjadi komitmen pada suatu keluarga (kecil) dan komitmen dengan pekerjaan. Saat ini Bunda menjalani keduanya. Namun melaksanakan keduanya sekaligus, ternyata adalah hal yang sangat sulit. Saat memutuskan untuk bekerja, padahal sudah memiliki keluarga dan anak, Bunda merasa akan gampang saja dalam pelaksanaan keduanya. Tapi ternyata di suatu waktu ada salah satu hal yang harus dikorbankan. Padahal sebenarnya kalo sudah punya komitmen untuk keduanya, tidak seharusnya mengorbankan yang satu untuk yang lain.

Tapi kita semua adalah manusia biasa yang tidak memungkinkan untuk melakukan 2 hal berbeda sekaligus.
Misalnya saja saat Effan atau Ayah sakit. Ugh....ini adalah hal yang sangat sulit untuk Bunda. Di satu sisi, Bunda merasa ga mungkin meninggalkan pekerjaan, tapi di sisi lain meninggalkan ada yang sakit di rumah juga menjadi sebuah beban. Entah kenapa saat dihadapkan pada kondisi seperti ini, seringnya Bunda memilih untuk tetap pergi kerja. Memilih komitmen terhadap kantor. Dalam pikiran Bunda, kalo kantor urusannya ama banyak orang dan bukan orang-orang terdekat, sedangkan kalo keluarga adalah orang-orang terdekat yang pasti bisa mengerti apapun yang akan Bunda lakukan. Apalagi kalo Bunda ga masuk tanpa keterangan sakit, dianggapnya cuti, sayang aja kan kalo ga kepepet banget untuk cuti...

Kalo Effan yang sakit, Bunda biasanya si malah lebih santai karna Effan walaupun sakit, tetap aja ceria seperti tidak ada masalah, jadi ga akan menjadi beban untuk ditinggalkan. Cukup Bunda kontrol sering-sering via telpon dan Bunda pulang cepat, sepertinya sudah cukup. Tapi kalo Ayah yang sakit, ini yang musingin. Ayah bisa merengut kalo ditinggalin dalam keadaan sakit. Mana kalo lagi sakit, Ayah biasanya malah jadi hobi marah-marah. Hmprfh....... :(

Kalo sekarang nambah lagi masalahnya. Di sekolah Effan, ada aja acara yang dilaksanakan. Misalnya aja kegiatan Hari Kartini, Halloween, dan lainnya. Kalo cuma sekedar ambil report aja si, Bunda bisa izin datang telat, tapi kalo yang lainnya berarti kan harus cuti. Ga bisa juga selalu cuti setiap ada kegiatan di sekolah.
Yang Bunda ingat akhirnya Bunda memilih untuk tetap di rumah adalah waktu Effan sakit dan harus dirawat di rumah sakit selama 4 hari. Selama 4 hari pula Bunda sama sekali ga ke kantor. Dan waktu Ayah operasi gigi. Bunda nemenin Ayah yang ngeselinnya setengah mati waktu kesakitan. Hmmm.......kayanya suatu saat Bunda harus memilih salah satunya saja, biar tidak ada beban tidak menyenangkan saat harus memilih salah satunya. Dan kalo harus memilih, Bunda sudah tau harus memilih yang mana. Ayah......Bunda udah boleh milih belum? ;)

Tuesday, November 24, 2009

Bunda di rumah Effan aja ya?

Tuesday, 24th of November 2009

Pagi ini lagi-lagi Effan bangun pagi. Sebelum alarm Bunda berbunyi, Effan udah duluan bangun. Dan bangunnya pun dalam keadaan mata yang segar dan cerah. Jadi bukan mata yang ngantuk gitu lho, tapi mata yang terbuka lebar dan bening. Hwaduh...gawat ni kalo kejadiannya kaya kemaren, bisa ga sekolah lagi ni Effan.

Walaupun sebenarnya Bunda udah bangun, tapi demi Effan biar tidur lagi, jadi Bunda pun pura-pura masih ngantuk dan memaksa Effan untuk tidur kembali. Tapi sambil Bunda ajak tidur gitu, Effan dengan bawelnya ngomong seperti ini, "Bunda nanti ga usah pegi ya? Bunda di rumah Effan aja ya?" Kalimat itu pun diucapkan berkali-kali. Dan sambil pura-pura mengantuk, Bunda tidak memberi jawaban ya atau tidak, tidak ingin menjanjikan sesuatu ke Effan. Akhirnya Effan tertidur kembali dan Bunda pun bersiap ke kantor.

Ugh...lagi-lagi harus dihadapkan pada situasi seperti ini. Bunda jadi bercita-cita pengen jadi ibu rumah tangga aja. Sepertinya itu adalah pekerjaan yang menyenangkan walaupun cenderung tidak menghasilkan uang. Tapi pastinya menghasilkan anak dan rumah tangga yang baik, hehe...

Anyway, hari ini akhirnya Effan sekolah walaupun waktu diajak, Effan malas-malasan banget. Dan ini dia hasil karya Effan di sekolah tadi.

Monday, November 23, 2009

Ga Sekolah (lagi...lagi)

Monday, 23rd of November 2009

Pagi ini waktu Bunda bangun, Effan ikutan bangun. Ugh....padahal tadi malam tidurnya ga kurang dari jam 11 malam. Kalo ga tidur lagi, alamat ketiduran di jam sekolah ni. Biar bisa tidur, sebelum berangkat kerja Bunda sempetin bikinin Effan susu. Tapi ternyata waktu Bunda berangkat Effan menghabiskan susunya, tapi ga tidur lagi. Mungkin juga ini karna kehadiran Om Eko di rumah yang bikin suasana rumah jadi berbeda, bikin Effan ga mau untuk tidur lagi.

Dan akhirnya kekhawatiran Bunda menjadi kenyataan. Sekitar jam setengah sepuluhan, waktu Gayek udah siapin segala perlengkapan Effan ke sekolah, termasuk udah nyiapin mobil untuk pergi ke sekolah, tiba-tiba saja Effan ketiduran tanpa bisa dicegah sama sekali. Coba liat deh posisi tidurnya! Sangat tidak bisa dicegah untuk tidur kan? Yaaaaahhhh.....ga sekolah lagi deh, padahal hari ini jadwalnya anak-anak untuk berenang. Hiks...

Sunday, November 22, 2009

Bersantai

Sunday, 22nd of November 2009

Rasanya lelah juga setelah dua hari bersibuk-sibuk dengan acara Mami. Dan tadi malam pun nyampe di rumah udah malam banget setelah acara resepsi. Jadi gimana kalo hari ini dimanfaatkan untuk bersantai aja di rumah. Kalo ga ada yang penting, mending di rumah aja deh ;)

Oya, hari ini Opung dan Tama akan pulang kembali ke Bukittinggi. Juga Eyang Ken akan berangkat bersama mereka. Untuk memudahkan keberangkatan ke bandara, jadi berkumpulnya di Pasar Minggu. Pupus sudah harapan untuk sekedar bermalasan di rumah. Tapi gapapa, paling cuma sebentar juga perginya.

Mama juga ikutan menyusul ke Pasar Minggu. Dan ga terlalu lama di Pasar Minggu, Mama pun sudah mau pulang. Effan yang tidak sabaran untuk pulang, akhirnya ikut pulang bersama Mama. Tapi begitu sampe di rumah, malah pergi jalan-jalan lagi ama Mama. Hehe...lumayan ni Bunda jadi bisa istirahat di rumah tanpa ada Effan yang ngerecok ;)

Saturday, November 21, 2009

Pemberkatan dan Resepsi

Saturday, 21st of November 2009

Setelah kemaren acara akad nikah, hari ini jadwalnya adalah pemberkatan nikah di gereja dan resepsi pernikahan di Omah Sendok. Acara lagi-lagi dimulai jam 2 siang, jadi lagi-lagi ga perlu bangun subuh, cukup bangun pagi aja. Bunda beres-beresin semua hal yang harus dibawa, trus tinggal ke salon deh buat dandan.

Naahh.....ternyata ke salonnya ini makan waktu cukup lama. Emang kita datangnya agak telat dan ternyata orang yang seharusnya datang sebelum kita pun telat, sehingga waktu kita datang kita malah harus menunggu mereka selesai.

Anyway, akhirnya bisa juga kita datang langsung ke gereja tidak telat. Sampai di gereja, Bunda pun langsung mengecek segala hal dan kelengkapan yang harus dipersiapkan. Jam 2 teng, dimulailah acara pemberkatan. Acara pemberkatan diawali dengan perarakan mempelai beserta saksi dan keluarga yang dipimpin oleh Romo dari pintu gereja menuju ke depan altar. Kan Mami pake gaun yang panjang berekor ni, pas lagi perarakan, tiba-tiba Effan yang melihat gaun Mami berserakan di belakang Mami, muncul dan memegang ekor gaun Mami. Hwaduh...ini kan ga ada dalam skenario. Waktu Mami fitting beberapa minggu sebelumnya, memang jadi lucu-lucuan di tempat bridal itu, Effan jadi pemegang gaun. Nah..sepertinya Effan ingat hal itu, jadi dipraktekkan juga sekarang. Hahaha.....Bunda yang ikut dalam perarakan sempat panik ni, apalagi yang akan dikerjain Effan. Ternyata pas sampe di depan altar, Effan malah duluan duduk di kursi yang disediakan khusus untuk penganten. Walah...anak Bunda...anak Bunda...

Karna ini adalah pemberkatan pernikahan, jadi acara gereja ini ga berlangsung lama. Biasanya kalo misa pernikahan kan bisa memakan waktu 1 jam lebih, tapi ini belum 1 jam udah kelar. Dan setelah itu dilanjutkan dengan foto-foto dan penandatanganan akte catatan sipil. Biasanya orang-orang yang nikah suka ribet ama urusan catatan sipil. Kadang mendengar cerita kalo petugas catatan sipilnya minta dijemput ke rumahnya atau bahkan yang lebih tragis, petugas catatan sipilnya ga datang pas acara. Trus untuk mengatur pertemuan untuk penandatanganan akte malah jadi urusan yang ribet lagi. But thanks God, untuk urusan catatan sipil kali ini, tidak ada halangan berarti. Sebelum waktu penandatanganan, si petugas sudah datang. Si petugas yang adalah orang Batak dengan marga yang persis sama dengan Opung, datang tanpa harus dijemput ataupun ditelpon-telpon. Memang hukum primordial masih melekat sangat erat ama budaya kita, dan kali ini harus sangat disyukuri, xixixixixi..... :D

Setelah acara gereja ini selesai, sekonyong-konyong hujan turun. Ga deres-deres banget si, tapi tetep aja bikin basah. Untunglah (Indonesia banget ya?) acara udah selesai. Dan acara resepsi masih lama, moga-moga nanti hujannya udah selesai.
Hua....thanks God, sekitar jam 6an, hujannya udah berenti. Bener-bener berenti.

Karna nunggu Effan bangun dulu, jadi Bunda dan Effan bersama Mama, Om Sandro, dan Pak Eko datang ke Omah Sendoknya paling belakangan. Dan pas kami datang, acara benar-benar baru dimulai. Fyuh....senangnya! Selama 2 jam, acara berjalan lancar. Tidak ada hujan yang turun, makanannya pun tidak kurang, dan hampir semua yang diundang datang.

Selama acara resepsi berlangsung, Bunda benar-benar jadi seksi sibuk yang lari ke sana dan lari ke sini. Ada aja yang Bunda kerjain dan atur. Karna itu, Effan lepas dari pengawasan Bunda. Tapi berhubung banyak orang yang bisa ikut mengawasi Effan, jadi Effan aman, walaupun imbasnya Effan jadi ga ikut foto-foto. Ugh...sebel deh, foto Effan ga ikut mendominasi di koleksi foto resepsi Mami nanti :(

Dan akhirnya karna sudah bosan, Effan pun pulang bersama Mama dan Pak Eko. Dalam perjalanan pulang, terjadi percakapan berikut:
Effan: Pak Eko punya duit ga? Kalo ga punya, kita mampir ke ATM dulu.
Pak Eko: Emangnya buat apa duitnya?
Effan: Effan mau beli sate.
Huahahahaha....malem-malem koq ya ngidam sate ini anak! ;)

Friday, November 20, 2009

Akad Nikah

Friday, 20th of November 2009

Hari ini adalah hari akad nikah Mami dan Daddy. Karna acaranya nanti siang setelah sholat Jumat, jadi pagi ini bisa santai, tidak perlu terlalu terburu-buru. Ga perlu bangun subuh untuk berdandan. Cukup bangun seperti biasa, trus pergi ke salon deh. Lagian hampir semua persiapan udah dilakukan dan udah ada penanggung jawabnya, jadi hari ini cuma perlu mempersiapkan beberapa benda yang harus dibawa ke Omah Sendok dan sebelum acara mengkonfirmasi beberapa hal. Jadi hari ini cukup simpel sebenernya.

Sekitar jam setengah 2, kita semua udah siap. Dan ga lama, si pak penghulu dan penghubungnya itu pun datang. Karena sebelum jam 2 persiapan udah dilaksanakan, jadi untuk memanfaatkan waktu, dipake buat foto-foto deh. Dan tepat pukul 2, acara pun dimulai. Acara yang sudah terjadwal susunan acaranya ini, dimulai dengan pemanggilan masing-masing pihak yang terlibat di depan untuk acara ijab kabul. Ada 6 orang, yaitu Penghulu, Gayek, dua orang saksi, dan kedua penganten. Setelah satu-persatu dipanggil dan duduk di tempat yang telah disediakan acara pun berlanjut. Selanjutnya adalah penjelasan dari penghulu mengenai bagaimana jalannya acara nantinya, membicarakan mengenai apa saja yang harus ada dalam sebuah acara ijab kabul, dan sedikit obrol-obrol yang sepertinya juga bertujuan untuk mencairkan suasana. Setelah itu barulah masuk ke acara ijab kabul. Nah....pas di bagian ini, pas Bunda didn't pay full attention. Tau-tau koq udah ngucapin ijab kabul aja si Daddy. Dan pengucapan ijab kabul itu cuma sekali dan langsung dinyatakan sah. Hmm....cepet juga ya?

Setelah pengucapan ijab kabul, dilanjutkan dengan khotbah pernikahan dari sang penghulu. Nah...di bagian ini, Effan sempet super duper recok. Instead of duduk manis aja di kursi untuk tamu, dia malah mau deket-deket Gayek. Effan....Effan....gini deh kalo ga jadi center of attention :(
Jadi kesimpulannya, acara akad nikah ini berlangsung lancar dan cepat sekali ;)

Thursday, November 19, 2009

Effan, Sekolah yuuukkk....

Thursday, 19th of November 2009

Seperti yang Bunda bilang kemaren, kalo ada Bunda di rumah, pasti deh Effan berulah macam-macam. Tak terkecuali pagi ini saat Effan seharusnya udah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, tapi dia malah merajuk untuk tidak sekolah dan akhirnya bermalas-malasan untuk bersiap-siap. Tapi setelah Bunda mengajak sambil mendesak, plus dengan iming-iming naik mobil, akhirnya Effan mau juga berganti pakaian dengan seragam dan berangkat sekolah.

Dan sampe di sekolah, ga kaya kemaren, Effan ga mau bergabung dengan teman-temannya. Lagi-lagi Bunda harus sedikit memaksa Effan untuk bergabung. Akhirnya Effan mau juga bergabung dengan kelasnya, itupun setelah marah-marah dan sempet pukul-pukul Bunda. Tapi ga lama setelah masuk kelas, dia keliatannya menikmati kegiatannya tuh.
Bunda sengaja memilih tempat menunggu di dalam gedung, tidak di luar. Maksudnya biar gampang ngeliat Effan. Yup, mumpung nemenin Effan, Bunda mau memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk memperhatikan kegiatannya di sekolah. Ternyata kalo di sekolah, Effan masih belum luwes untuk bergabung dan bermain bersama teman-temannya. Dia masih aja jadi observer. Tapi kalo kegiatannya adalah berkumpul bersama membentuk lingkaran bersama miss-missnya, barulah Effan keliatan sudah tidak reluctant lagi untuk bergabung. Dia juga udah mau ikut bernyanyi dan juga membuat gerakan sesuai nyanyian. Oya, trus waktu makan, Effan duduk di dekat Yusuf (yang dilafalkan Yufuf oleh Effan). Bunda baru tau ni kalo Effan memang lumayan akrab ama Yusuf. Waktu udah di mobil pun, saat Yusuf lewat, Effan dengan semangatnya memanggil-manggil Yusuf. Wah....tumben banget dia manggil anak yang seusia dia ;)

Oya, satu lagi, selama menunggu Effan, biar ga mati gaya, Bunda membawa buku bacaan yang memang belum Bunda selesaikan membacanya. Sambil membaca, Bunda memperhatikan Effan, sekalian juga memperhatikan ibu-ibu, bapak-bapak, dan para pengasuh yang sedang menunggui anak. Bunda sadari ternyata Bunda lebih senang membaca dan menjadi observer saja daripada haha hihi ga karuan seperti ibu-ibu lainnya yang menunggu anak atau cucu mereka. Hmm.....berarti like mother like son ini! Effan beneran anak Bunda berarti, hehehehehe.....

Wednesday, November 18, 2009

On Leave

Wednesday, 18th of November 2009

Hari ini Bunda memulai cuti selama tiga hari. Nanti malam akan ada misa persiapan pemberkatan pernikahannya Mami di rumah, jadi Bunda cuti aja deh, biar bisa sibuk-sibuk di rumah. Tadi malam udah sempat beres-beres interior rumah. Meja dan kursi ditata dan rumah diberes-beresin. Jadi sebenernya hari ini udah ga terlalu sibuk lagi. Makanan juga ga dimasak di rumah, dipesen aja, nanti tinggal ambil, dalam keadaan siap untuk dimakan.

Karna ga terlalu banyak yang mau dikerjain, jadi Bunda bisa punya kesempatan untuk nganterin Bunda ke sekolah. Bunda perhatiin, kalo Bunda lagi di rumah, Effan pasti deh banyak tingkah, banyak alasannya untuk tidak sekolah. Walaupun begitu mesin mobil dihidupkan, Effan langsung menghambur keluar dan masuk ke dalam mobil. Tapi pas persiapannya di rumah itu lho, bikin kesel dan pengen marah-marah.

Anyway, Effan mau juga ke sekolah dengan sukarela. Dan ternyata waktu di sekolah, Bunda ga perlu ribet untuk melepas Effan karna dia mau dengan sendirinya bergabung dengan anak-anak yang lain di sekolah. Karna minggu ini Effan di kelas montesori, jadi Effan emang ga masuk kelas hari ini.

By the way, acara misa di rumah berjalan cukup lancar walaupun Jakarta sempat diguyur hujan sore ini. Dan sesudah bubaran misa, Opung dan Tama pun sampai di rumah (telat gara-gara pesawatnya dipending selama 1 jam), dan bersama mereka ada juga Eyang Rasno dan Eyang Ken, juga Om Nano. Ternyata si Opung bawa duren dari sana. Pesta duren deh kita.... ;)

Tuesday, November 17, 2009

(Zodiak) Pisces dan (Shio) Anjing, Kombinasi yang Buruk

Tuesday, 17th of November 2009

Effan lahir tanggal 12 Maret 2006, yang artinya dia bernaung di bawah zodiak pisces dan bershio anjing. Entah karna pengaruh zodiaknya atau emang seperti anak kecil kebanyakan, Effan suka banget main air. Kalo disuruh mandi suka susah, tapi begitu udah di kamar mandi, giliran keluarnya yang susah gara-gara keasyikan main air. Trus hari Minggu kemaren, padahal dalam keadaan batuk dan pilek, Effan sekonyong-konyong membuka bajunya untuk mandi di baskom yang ada di dekat kolam ikan di belakang. Mungkin itu juga yang bikin Effan makin sakit, karna airnya dingin ditambah hembusan angin yang juga dingin.

Sekarang Effan yang udah makin tinggi itu, punya hobi main air yang lain. Karna tingginya sudah bertambah, Effan sekarang bisa mencapai kran di bak cuci piring. Jadi sering banget Effan ke dapur dengan alasan mau cuci tangan, tapi ujung-ujungnya malah main air. Dan kalo dilarang, susah banget. Inilah yang Bunda bilang kalo zodiak pisces dan shio anjing adalah kombinasi yang buruk. Biasanya orang yang bershio anjing mempunyai kecenderungan keras kepala (walaupun ada plusnya, dengan kekeraskepalaannya itu biasanya shio anjing itu adalah pekerja ulet yang terus berjuang untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan). Jadi kalo Effan sedang main air, dia akan sangat susah untuk disuruh berhenti. Sangat sulit untuk dilarang karna keras kepalanya itu. Hufff......

By the way, hari ini lagi-lagi Effan ga sekolah. Lagi-lagi karna jam tidurnya yang tidak menentu, tapi kalo ini akibat batuk yang menyerang di pagi buta. Haduuuuhh....mulai lagi ni serangan fajarnya.. :(

Monday, November 16, 2009

Ketiduran

Monday, 16th of November 2009

Tadi malam Effan tidurnya lumayan cepat (menurut standar Effan). Sekitar jam setengah 10 masuk kamar dan sebelum jam 10 udah tidur. Tapi tidur cepat, impasnya malah jadi bangun pagi banget. Jam 4 subuh, Effan bangun. Bangunnya karna agak batuk juga si. Tapi setelah itu Effan ga lagi mau tidur. Apalagi setelah dia melihat matahari yang sudah terbit dan jadi terang di luar.

Akhirnya Bunda menyerah dan membiarkan Effan bangun. Trus Bunda bikinin Effan susu dengan maksud supaya Effan bisa ketiduran lagi. Tapi sayangnya, Effan tak kunjung tidur sampai saatnya jam berangkat sekolah. Karna Gayek pergi, jadi Effan diurus Mami pagi ini. Jam setengah 10 bersiap-siap pergi dan kemudian waktu Gayek sampai di rumah, mereka berdua pun berangkat ke sekolah dengan menggunakan mobil. Tapi baru setengah jalan, Effan beringsut ke jok belakang dan tiba-tiba suaranya pun sudah ga lagi terdengar. Waktu diliat Gayek, ternyata Effan udah ketiduran! Akhirnya Gayek mampir dulu ke sekolah untuk minta izin Effan ga masuk dan langsung pulang.
Teachernya menyangka Effan sakit. Padahal si cuma karna kepagian aja bangunnya.
Dan akhirnya Effan baru bangun jam 2.15! Lucunya waktu ngobrol ama Mami, Effan ngerasanya dia sekolah hari ini. Dia bilang begini, "Tadi kan Effan pergi sekolah". Hahahaha.....sekolahnya lanjut waktu di mimpi kali ya?

Sunday, November 15, 2009

Batuk dan Flu

Sunday, 15th of November 2009

Entah kenapa pagi ini Effan terlihat kurang sehat dengan ingus di hidung dan juga batuk-batuk. Effan udah biasa si batuk, tapi yang ini bisa dikategorikan lebih parah daripada biasanya. Ngeliatnya sampe ga tega. Biasanya kalo batuknya masih belum parah, Bunda ga akan ngasi obat batuk. Takutnya Effan keseringan dikasi obat batuk, nanti ginjalnya kenapa-kenapa lagi karna keseringan mengolah bahan kimia yang ada di dalam obat. Tapi karna ini sepertinya udah sangat menyiksa Effan, bahkan membuat Effan susah untuk makan karna selalu batuk, jadi Bunda menyerah dan ngasi Effan obat batuk. Effan yang emang suka minum obat, pastinya senang juga waktu disuruh minum obat batuk.

Obat batuk pasti ada kandungan obat tidurnya. Effan baru bangun pagi sekitar jam setengah 10, tapi baru sekitar jam setengah 1, rewelnya udah parah banget. Tanda-tanda ngantuk ni. Kenapa ya, kalo anak kecil itu ngantuk bawaannya rewel dan sibuk merajuk?

Anyway, akhirnya Bunda bikinin Effan sebotol susu dan ga lama Effan pun tertidur. Kasian anak ini, hari libur gini koq malah sakit. Apalagi kalo Effan yang batuk dan pilek, kegiatannya ga bisa dihentikan. Tetap aja dia loncat-loncat dan lari-larian. Kalo gitu, gimana mau cepat sembuh. Emang obat batuk dengan obat tidur adalah solusinya, biar Effan bisa beristirahat.

Saturday, November 14, 2009

Kita berdoa dulu yuuukkk.....

Saturday, 14th of November 2009

Beberapa malam yang lalu, Ayah dan Bunda berdoa bersama sebelum tidur. Effan diajak berdoa, malah menolak dan bahkan marah-marah. Tapi anehnya malam ini, tiba-tiba Effan meminta Bunda untuk berdoa bersama sebelum tidur. Jadilah kami berdoa bertiga. Karna doanya melibatkan Effan, jadi Bunda pilihkan doa dengan kata-kata sederhana. Isi doanya kira-kira seperti ini:

Tuhan Yesus yang baik, sekarang sudah malam, Effan sudah ngantuk. Jadi Effan mau tidur. Tuhan, temani Effan bobo ya malam ini, sama Ayah dan Bunda. Semoga Effan besok bisa bangun pagi lagi dalam keadaan sehat. Terima kasih Tuhan. Amin.

Doa singkat, padat, dan jelas ini tidak lupa diawali dan diakhiri dengan tanda salib. Effan udah makin bisa ni bikin tanda kemenangan itu. Dan Bunda malam ini senang banget karna tumben-tumbennya Effan yang ngajak berdoa bersama. Mari kita jadikan doa malam bersama sebagai tradisi yuuukkk..... ;)

Friday, November 13, 2009

Hujan...Banjir...Macet

Friday, 13th of November 2009

Sore ini mendung banget! Ga cuma di daerah kantor Bunda, tapi juga di daerah kantor Ayah, di rumah, dan sepertinya seluruh wilayah Jakarta. Dan bener aja, setelah itu hujan turun ga pake kira-kira. Deres buanget! Dan awet juga. Hujan turun dari sekitar jam 3 dan sampai jam 5 masih juga belum berenti. Hujan deres, berenti sebentar, trus deres lagi. Begitu berulang-ulang.

Bikin Bunda bingung ni mau pulang lewat mana. Update berita, katanya semua wilayah Jakarta diguyur hujan deras. Nah lho...pastinya semua jalanan macet ni. Akhirnya Ayah menawarkan jemputan. Tapi ternyata dari Pulogadung aja Ayah udah kena banjir. Trus masih kena banjir lagi di Cipinang dan kena macet di banyak ruas jalan. Batal deh mau jemput Bunda. Tapi masih ada untungnya ni. Mama kebetulan lagi di dekat kantor Bunda, jadi bisa nyamperin. Dan akhirnya sekitar jam setengah 7 lewat, barulah Bunda disamperin. Lama banget ya? Dan alasannya apa lagi kalo bukan karna hujan dan macet yang tak terkira. Dan sampai jam segitu pun, hujannya masih belum reda lho. Awet banget ga si?

Akhirnya kita memilih jalan tol untuk pulang. Biasanya si semacet-macetnya jalan tol, dalam kondisi seperti ini lebih memberikan kepastian dibandingkan dengan jalan arteri. Dan bener juga, karna lewat tol, bisa cepat sampai di rumah, padahal udah pake mampir lumayan lama di rumah Aki Dida.

Trus Bunda baca status banyak orang di facebook, yang isinya keluh kesah karna harus menghabiskan waktu berjam-jam di jalanan karna terjebak macet dimana-mana. Yeah.....hujan Jakarta hari ini telah dengan sukses membuat jalanan se-Jakarta Raya mengalami kemacetan.
Ohhh.....BKT alias Banjir Kanal Timur....Kapan akan difungsikan. Bosen banget ni ama banjir-banjir ga penting di kota ini... :(

Thursday, November 12, 2009

Have u ever seen the old tv commercial of WWF?

Thursday, 12th of November 2009

Ini kejadian yang terjadi sore tadi di kantor. Waktu Bunda ke toilet untuk cuci tangan, di wastafel yang lain, ada seorang teman yang sedang menyikat gigi. Sambil menyikat gigi, dia membiarkan air kran mengalir terbuang tanpa digunakan sama sekali. Sebenarnya ini bukan kejadian pertama kalinya Bunda melihat temen Bunda ini begitu, tapi selama ini merasa tidak enak untuk memberi tahu karna takut terkesan menggurui. Tapi kayanya kesabaran Bunda sudah habis (halah...lebay.com ni), jadi kayanya ini saatnya untuk memberi tahu. Biar tidak terkesan menggurui, jadi Bunda cuma memilih kalimat ini, "Eh, ga pernah liat iklan WWF jaman dulu itu ya?", sambil Bunda matiin krannya dan tersenyum. Karna masih menyikat gigi, jadi dia cuma ketawa kecil saja.

Ingat ga iklan WWF jaman dulu? Ada beberapa tuh jenis iklannya. Ada yang tentang air mengalir, ada yang tentang pemakaian lampu, dan ada juga yang tentang pemakaian kertas pembungkus kado. Iklan-iklan itu benar-benar sangat membekas di otak Bunda. Pesannya sangat mengena, bagaimana kita harus melakukan penghematan di berbagai sektor, dan penghematan-penghematan semacam inilah yang akhirnya dapat memperpanjang kehidupan bumi kita.
Yang sangat Bunda sayangkan adalah kenapa orang-orang yang jelas-jelas berpendidikan pun masih tidak bisa melakukan penghematan-penghematan seperti ini. Yah...seperti kejadian di kantor yang tadi aja. Teman Bunda itu jelas adalah seorang yang berpendidikan cukup tinggi, tapi dia tidak bisa mempunyai kesadaran sendiri untuk menyadari pentingnya penghematan air. Ga jarang juga kalo sedang makan di mall atau tempat umum lainnya, orang-orang yang mencuci tangan di wastafel, tidak mematikan air selama mereka mengambil sabun dan mengucek tangan dengan sabun. Akibatnya air terbuang percuma. Padahal orang yang bisa makan di mall, pastilah orang yang cukup berpendidikan. Dari sekedar wastafel aja, kita bisa hemat air banyak lho. (Menghemat sambil memikirkan manusia di belahan bumi lain yang sangat sulit dalam mendapatkan air bersih ;))

Bunda penasaran, apakah kejadian ini hanya akan ditemui di Indonesia atau mungkin akan ditemui di belahan bumi lainnya. Jika saja semua orang sudah sadar akan penghematan semua sektor sumber daya alam, pastinya itu akan menyokong kehidupan planet kita lebih lama lagi. Mari kita mulai dari diri kita sendiri.
Oya, FYI, untuk air di permukaan bumi, dari setiap 100 liter air hanya akan menghasilkan air bersih sebanyak 1 sendok teh. Ironic! Tau kan kenapa kita harus hemat air?

Wednesday, November 11, 2009

Hujan

Wednesday, 11th of November 2009

Menurut ramalan BMG, minggu ini sudah memasuki musim hujan. Dan memang terbukti bahwa ramalan BMG tersebut tepat! Dua hari ini, Jakarta diguyur hujan, yang benar-benar deras! Dan entah kenapa, hal itu terjadinya koq ya di jam pulang kerja. Kemaren Ayah menjemput Bunda ke kantor, dan hasilnya basah karna diguyur hujan yang tiba-tiba deras waktu di jalan. Dan hujannya awet banget, jadi kemaren kita pulang menerjang hujan.

Hari ini karna ga mau mengalami hal yang sama seperti kemaren, Bunda cepat-cepat pulang dari kantor. Jam 4 teng, bersiap-siap pulang, dan jam 4.10, Bunda sudah di depan mesin absen finger print.

Tapi ternyata keberuntungan tidak menyertai Bunda sore ini. Waktu turun dari bis di Cawang, Bunda disambut hujan yang tiba-tiba deras. Menggunakan payung pun, hanya membantu sedikit. Huff...kehujanan lagi deh! Ayah yang masih di kantor, buru-buru Bunda telpon biar ga jalan pulang dulu.

Yaaahhh.....musim hujan sudah kembali deh. Yang menjengkelkan dari musim hujan di Jakarta adalah kemacetan yang diakibatkannya. Hrgh...ini be rarti menghabiskan lebih banyak waktu di jalan. Jakarta.... oh Jakarta.....

Tuesday, November 10, 2009

Tendang-tendang

Tuesday, 10th of November 2009

Malam ini, waktu Bunda sedang makan, Effan yang sudah selesai makan, pergi ke dapur. Bunda ga tau apa yang Effan lakukan, tapi karna Bunda menganggap dia tidak akan melakukan apapun yang membahayakan, jadi Bunda biarkan saja. Tapi ga lama, karna emang mau ke dapur juga, jadi Bunda datanglah ke dapur. Eh...ternyata si Mbak Tiah lagi ngumpet ke kamar gara-gara Effan yang nendang-nendang. Huff....anak ini koq ya susah banget dibilangin.

Karna ini udah yang kesekian kalinya, Bunda udah berulang-ulang ngasi tau, tapi Effan tetap aja begitu, jadi Bunda berikan punishment untuk Effan. Masuk kamar sendirian selama tiga menit, dan tidak boleh menangis. Setelah masa tiga menit itu berakhir, Bunda masuk ke kamar untuk berbicara dengan Effan. Bunda memberi tahu dengan bahasa sederhana dan lembut bahwa menendang orang itu adalah suatu hal yang tidak baik. Tapi seperti biasa, Effan ngeyel ga mau mengakui kalo itu adalah hal buruk. Bunda ga ngerti deh, kenapa karakter Effan mulai terbentuk sebagai seorang stubborn person. Apa ini dipengaruhi ama shionya itu ya? Effan bershio anjing dan konon karakter seorang yang bershio anjing adalah keras (terbukti juga pada Ayah dan Bunda yang juga bershio anjing, kami juga kadang adalah orang-orang yang keras).
Akhirnya setelah agak lama berbicara dengan Effan, Effan bisa mengangguk dan mengakui kesalahannya dan berjanji tidak lagi mengulangi (semoga dia bisa menepati janjinya).

Kadang Bunda berpikir, kelakuan Effan yang aneh-aneh terhadap pembantu di rumah adalah sesuatu yang disengaja. Sepertinya Effan tahu jika suatu saat nanti Gayek akan kembali ke Bukittinggi, Effan akan kembali diasuh oleh pengasuh lain dan sampai saat ini Effan memang tidak pernah cocok dengan satu pun orang baru di rumah. Dan sepertinya Effan sudah nyaman dengan kehadiran Gayek dan mencoba menolak pengasuh baru. Huff...... :(

Monday, November 9, 2009

Mbak Tiah

Monday, 9th of November 2009

Hari ini berarti udah memasuki hari ketiga Mbak Tiah bekerja di rumah. So far si pekerjaannya memuaskan dan orangnya pun asyik-asyik aja. Padahal waktu di Tebet, waktu di yayasan itu, si Mbak Tiah ini keliatan agak ogah-ogahan, tidak menyenangkan. Tapi syukurlah, sampai di rumah dia bekerja dengan baik dan terlihat sebagai pribadi yang cukup menyenangkan.

Si Mbak Tiah ini berasal dari Tegal. Sebelum ini, dia kerja di tempat jual makanan, di Senen. Kalo ga salah mengerti, si Mbak Tiah ini bekerja di warung pecel lele gitu. Dia punya empat orang anak dan yang paling besar berumur 18 tahun dan kebetulan kemaren juga ada di yayasan di Tebet itu. Tapi anaknya is mbak ini maunya jadi baby sitter aja, makanya kita tidak berminat untuk merekrutnya. Emang ga butuh baby sitter kan. Lha wong Effan udah gede gitu!

Sedangkan suaminya bekerja di Malaysia, namun sudah empat tahun tidak pernah memberi kabar. Sorry for her, but actually it's an advantage for us. Pastinya si Mbak Tiah ga akan terganggu dengan urusan suaminya kalo dia kerja di rumah seperti saat ini.
So far pekerjaan Mbak Tiah beres. Berarti sekarang tinggal mencari satu orang lagi, yang tugas utamanya untuk menjaga Effan. Atau Mbak Tiah nantinya jadi pengasuh Effan sementara dicari satu lagi untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah. Ugh....repotnya tinggal dan kerja di Jakarta ya? Masalah pembantu kayanya ga ada abis-abisnya :(

Sunday, November 8, 2009

Bye Opung

Sunday, 8th of November 2009

Akhirnya hari ini Opung harus pulang lagi ke Bukittinggi. Urusan dengan kantor udah selesai dan cuti pun sudah habis. Opung naik Sriwiya Air siang ini. Tiketnya cuma 397 ribu lho. Jadi kalo mau mudik, Sriwijaya Air bisa jadi pilihan ni.

Karna Mami punya banyak urusan juga hari ini, jadi kita dibagi dua aja deh. Gayek nemenin Mami keliling-keliling ngeberesin semua urusan, sedangkan Bunda, Ayah, dan Effan pergi nganterin Opung dan kemudian belanja bulanan. Beras dan susu Effan yang adalah indikator dalam belanja bulanan, udah habis ni. Ga bisa ditunda lagi ni, urusan belanjanya.

Waktu nganterin Opung, kan masuk tol tuh. Bunda sempat terbingung-bingung dengan tarif tolnya. Biasanya kan masuk tol dalam kota dan kemudian masuk tol bandara dan harus bayar dua kali. Kalo dulu bayarnya 2500 dan 3000 rupiah (kalo ga salah ya?!), tapi sekarang cuma satu kali bayar sebesar 4500 rupiah. Koq bisa-bisanya tarifnya turun ya? Bunda kirain itu ada kesalahan, tapi ternyata pas pulang juga segitu. Hmm....hebat juga ni Jasa Marga, tarif tolnya tidak memberatkan ;)

Anyway, sampai di bandara, Opung cuma didrop aja, ga pake ditemenin nunggu waktu check in karna waktunya juga udah mepet si. Ok, goodbye Opung! See u soon on 18th of November.... ;)

Saturday, November 7, 2009

What a busy day...?!?!

Saturday, 7th of November 2009

Hari ini banyak banget agenda yang dikerjain.Tapi inti dari semua itu adalah persiapan menjelang acaranya Mami. Dari siang sampe malem, kita jalan keliling Jakarta. Bunda, Effan, Mami, Gayek, dan Opung. Sedangkan Ayah pergi nemenin Mama. Huff.....what a busy and tiring day! :(

Friday, November 6, 2009

Jalan-jalan bersama Gayek dan Opung

Friday, 6th of November 2009

Sebenernya hari ini ada field trip Kidea ke Seaworld. Tapi berhubung ada Opung di sini, jadi Effan ga ikutan ke Seaworld, tapi jalan-jalan bersama Gayek dan Opung. Kebetulan Opung emang punya janji dengan beberapa teman Opung di Jakarta untuk ketemuan. Dan ternyata tempat yang dipilih untuk bertemu adalah PIM alias Mall Pondok Indah. Kayanya ini adalah pertama kalinya Effan ke PIM. Tapi dasarnya Effan emang ga suka mall, jadi dia ga terlalu terkesan dengan mall yang ini.

Sebelum ke PIM, mereka ternyata mampir dulu ke Bidakara untuk nemenin Gayek yang lagi-lagi punya urusan di sana. Nah...waktu Bunda tanyain ke Effan, dia lebih ingat dan lebih antusias bercerita tentang Bidakara daripada bercerita tentang PIM.
Anyway, hari ini berarti adalah harinya Effan bersama Opung dan Gayeknya. Biarin deh, biar makin akrab ama kakek dan neneknya itu, hehe...

By the way, another bad news came to me this afternoon. Setelah dua hari yang lalu Mbak Asyiah pergi, sekarang giliran Mbak Ipoy yang mau pulang karna dijemput suaminya, karna katanya anaknya sakit di kampung dan sudah selama satu minggu tidak sekolah. Huaa....masa ga ada pembantu sama sekali. Akhirnya pulang kerja, Ayah, Bunda, dan Mama beramai-ramai ke Tebet, di mana ada yayasan penyalur pembantu. Akhirnya kita dapat satu orang pembantu di sini yang namanya Mbak Tiah. Semoga semua bisa lancar.

Thursday, November 5, 2009

Playhouse Disney

Thursday, 5th of November 2009

Tumben-tumbenan pagi ini Gayek nelpon Bunda, biasanya ada masalah apapun, Gayek ga pernah nelpon Bunda. Ternyata memang ada masalah yang 'gawat' ni. Tiba-tiba channel Playhouse Disney di tv rumah, ga bisa diakses lagi. Di layar cuma muncul tulisan "Hubungi bagian pelanggan untuk berlangganan channel ini". Yaahh...gitu lah kira-kira tulisannya dan maksudnya jelas, paket langganan saat ini tidak include channel Playhouse Disney ini.

Pantes aja Gayek buru-buru nelpon Bunda. Pastinya Effan berisik banget ni ga bisa nonton channel favoritnya ini. Yup, biasanya bangun pagi, Effan sambil minum susu, sambil nonton channel Playhouse Disney ini. Dan dia pun sudah hafal nomor channel itu dan sudah bisa memencet remotenya sendiri. Jadi waktu Effan menyalakan tv dan memencet channel 43 yang diinginkan itu, tapi ternyata ga bisa, bisa dimaklumi kenapa Effan jadi sebel. Dan memang langganan Indovision ini memang sengaja, biar kalo nonton, yang ditonton Effan adalah benar-benar channel anak, biar ga terpengaruh hal-hal aneh dari sinetron-sinetron Indonesia yang suka aneh-aneh itu.
Akhirnya Bunda langsung menghubungi hotline Indovision dan mengubah paket berlangganan biar bisa nonton lagi channel Playhouse Disney ini. Huff....ada-ada aja ni, padahal masih pagi ;)

Wednesday, November 4, 2009

Mbak As Pulang?!?!?

Wednesday, 4th of November 2009

Tadi malam, tiba-tiba aja Mbak Asyiah ngomong ke Bunda sambil menahan air matanya, dan bilang kalo dia mau pulang kampung secepatnya. Katanya si, anaknya yang umurnya masih 2 tahun itu menangis terus-terusan dan sakit juga, jadi suaminya minta dia untuk pulang. Fyuuuhh....Bunda speechless!! Walaupun sebelumnya Bunda pernah memikirkan kemungkinan ini karna mengingat anaknya yang masih kecil itu, jadi sedikit ga mungkin untuk terlalu lama ditinggalkan dan akhirnya nanti dia pasti bakal dipanggil pulang, but on the other side, Bunda juga punya harapan besar atas kehadirannya di rumah.

Sepertinya kepulangan Mbak As sudah tidak bisa dicegah sama sekali. Yaaahh....secara Bunda juga punya anak balita, Bunda bisa ngertilah gimana perasaannya si mbak. Akhirnya hari ini Mbak Asyiah pulang meninggalkan Jakarta kembali ke kampungnya di Pekalongan. Sebelum pergi, Bunda sempat berpesan, jika ada kemungkinan baginya untuk kembali ke rumah, pintu akan selalu terbuka untuknya. Dan apabila kemungkinan untuk kembali semakin besar jika dia membawa anaknya juga, Bunda tidak merasa keberatan juga. Harapan Bunda si anaknya nanti bisa jadi teman (jadi teman berantem kayanya) Effan di rumah. Lumayan kan, Effan jadi punya teman?

Tapi sayangnya, malam ini kita mendapati kenyataan yang sangat tidak mengenakkan. Ternyata si mbak sebelum pulang sempat membawa beberapa barang dari rumah. Handuk, selimut, sajadah, dan beberapa benda-benda kecil. Huff....kalo gini si mendingan ga usah balik ya?

Tuesday, November 3, 2009

Say the magic word

Tuesday, 3rd of November 2009

Bunda udah sering mengajarkan Effan untuk mengucapkan kata tolong, help, atau please apabila dia membutuhkan pertolongan orang lain. Kalo Effan lupa untuk mengucapkan salah satu dari kata tersebut, Bunda selalu bilang ke Effan, "Say the magic word, please!"

Kadang Effan mau dengan sukarela mengatakan salah satu dari kata itu, tapi kadang kala pula, Effan ga mau meminta tolong dengan menyebutkan one of the magic word. Seperti malam ini. Effan tadi sore sebelum tidur, marah dan sebal sama Gayek gara-gara tadi siang Gayek pergi ke Catatan Sipil tanpa sepengetahuan Effan. Akibatnya untuk tidur siang pun Effan jadinya menolak saking sebelnya ditinggal. Imbasnya sampai malam ini ni.

Waktu Bunda pulang, Effan masih tidur. Waktu Bunda coba bangunin, sambil matanya masih terpejam, dia ngedumel marah sambil mencoba menendang Bunda. Waduh...keselnya sampe kebawa mimpi ni!

Kekesalan berlanjut waktu Effan mau minum Nu Green Tea, tapi ga bisa buka sendiri dan menyuruh Bunda untuk membuka tutup botolnya. Bunda minta dia untuk say the magic word, tapi karna lagi marah banget dan gengsi, dia ga mau ngucapin one of the magic word. Kayanya lebih dari setengah jam kami saling ngotot sampai akhirnya Bunda menyerah. Huff....anak Bunda teh, aya-aya wae. Tapi pas mau minta dibukain botol Nu itu lagi sekitar 15 menit kemudian, Effan said the magic word sambil cengengesan. Halah....halah....!!

Monday, November 2, 2009

Opung dataaaaannnnggggg.......

Monday, 2nd of November 2009

Hari ini Opung datang ke Jakarta dalam rangka kunjungan dinas bersama setengah dari orang kantornya Opung. Tapi pastinya sekalian jalan-jalan donk. Rugi donk tiket pesawat yang mahal itu kalo cuma buat kunjungan dinas yang sebentar banget. Kunjungan kerjanya si ke Bandung, studi banding ke Catatan Sipil di Bandung. Tapi nginepnya di Jakarta, tepatnya di Asrama Haji di Cempaka Putih. Dari Padang pagi ini dan rencananya besok mau ke Bandung. Jadi hari ini Opung punya kesempatan untuk jalan-jalan di Jakarta.

Sayangnya Bunda ga sempet ketemu Opung hari ini. Cuma Gayek dan Effan yang sempat ketemu Opung. Mereka berdua yang menjemput dan kemudian mengantar Opung kembali ke Cempaka Putih setelah selesai jalan-jalan.

Trus waktu di Asrama Haji itu, Effan tetap dengan kelakuannya yang super lasak itu. Dan dia sempat masuk ke kamar yang ditempati Opung, sendirian. Mainin kunci yang bentuknya selot, dan akhirnya Effan malah kekunci sendirian di kamar. Begitu tau dia kekunci sendirian begitu, Effan sempat nangis lho. Hahahahaha....Bunda cuma ketawa waktu denger cerita ini, sambil berpikir, ternyata Effan juga bisa menangis ;) Tapi akhirnya dengan berusaha sendiri, Effan bisa juga membuka pintu itu sendiri. Makanya sayang, kalo ada yang ngomong didengerin. Tapi sebenernya, mendidik anak begini cukup efektif. Biarin aja dia bereksplorasi sepuasnya dan biarkan dia merasakan resiko yang mungkin terjadi dengan eksplorasi itu. Hasilnya nanti dia tau mana yang aman dilakukan dan mana yang tidak.

Sunday, November 1, 2009

Jas...oh, Jas...

Sunday, 1st of November 2009

Hari ini dijadwalkan untuk mencari jas Effan. Mau perginya nanti siang karna Mami mau ikutan, jadi mau nungguin Mami dulu yang banyak urusan pagi sampe siang ini. Sambil nunggu, Effan sempat curcol masuk ke kamar Mama. Dia bilang kalo dia kecapean gara-gara tadi malam sibuk lari-larian. Jadi Effan pengen dipijitin pake minyak tawon. Trus Mama mijitin Effan, dipijit sekujur tubuh. Selesai dipijit, Effan keliatan ngantuk dan ask for milk. Eh, belum sempat susu diminum, Effan udah ketiduran. Tapi susunya tetep Bunda kasi dan Effan pun bisa menghabiskan walaupun sambil teler. Wahhh.....ini anak benar-benar kecapean deh!

Akhirnya kami pergi mencari jas untuk Effan tanpa membawa Effan, cuma bawa kemeja batiknya sebagai acuan untuk ukurannya. Tujuannya adalah ke Pasaraya Grande. Sampai di Pasaraya, makan dulu dan kemudian langsung ke lantai 5, tempat pakaian anak berada. Ga banyak pilihan jas untuk anak kecil. Dan waktu ngeliat harganya, Bunda benar-benar terkaget-kaget. Paling murah 350 ribu untuk satu stel yang terdiri dari jas, celana, dan vestnya. Dan yang ini bahannya pun ga terlalu bagus. Kalo mau yang bahannya wol, yang memang lebih bagus, artinya harus merogoh kocek lebih dalam lagi.

Untuk jasnya aja, harganya ada yang 549 ribu rupiah!! Waduh...mahal banget!! Dan ga ada diskon juga ni :( Bunda menyangka harganya ada yang sekitar 200 ribuan. Waktu nanya ke tukang jahit jasnya Gayek, untuk satu stel jas anak dibandrol 500 ribu termasuk kainnya, makanya akhirnya Bunda putuskan untuk nyari yang udah jadi aja.
Kalo gini si, mending batal beli jasnya. Kita beli batik aja deh, yang lebih mengindonesia dan pastinya lebih murah. Akhirnya kita memindahkan pencarian ke lantai 2, ke lantai batik. Dan akhirnya kita beli 4 batik, 2 untuk Effan dan masing-masing 1 untuk Ayah dan Bunda. Dan 3 di antaranya adalah baju kembaran Ayah, Bunda, dan Effan. Siiipp....dapat 4 baju batik yang harganya equal ama satu stel jas untuk Effan ;)