Wednesday, 4th of November 2009
Tadi malam, tiba-tiba aja Mbak Asyiah ngomong ke Bunda sambil menahan air matanya, dan bilang kalo dia mau pulang kampung secepatnya. Katanya si, anaknya yang umurnya masih 2 tahun itu menangis terus-terusan dan sakit juga, jadi suaminya minta dia untuk pulang. Fyuuuhh....Bunda speechless!! Walaupun sebelumnya Bunda pernah memikirkan kemungkinan ini karna mengingat anaknya yang masih kecil itu, jadi sedikit ga mungkin untuk terlalu lama ditinggalkan dan akhirnya nanti dia pasti bakal dipanggil pulang, but on the other side, Bunda juga punya harapan besar atas kehadirannya di rumah.
Sepertinya kepulangan Mbak As sudah tidak bisa dicegah sama sekali. Yaaahh....secara Bunda juga punya anak balita, Bunda bisa ngertilah gimana perasaannya si mbak. Akhirnya hari ini Mbak Asyiah pulang meninggalkan Jakarta kembali ke kampungnya di Pekalongan. Sebelum pergi, Bunda sempat berpesan, jika ada kemungkinan baginya untuk kembali ke rumah, pintu akan selalu terbuka untuknya. Dan apabila kemungkinan untuk kembali semakin besar jika dia membawa anaknya juga, Bunda tidak merasa keberatan juga. Harapan Bunda si anaknya nanti bisa jadi teman (jadi teman berantem kayanya) Effan di rumah. Lumayan kan, Effan jadi punya teman?
Tapi sayangnya, malam ini kita mendapati kenyataan yang sangat tidak mengenakkan. Ternyata si mbak sebelum pulang sempat membawa beberapa barang dari rumah. Handuk, selimut, sajadah, dan beberapa benda-benda kecil. Huff....kalo gini si mendingan ga usah balik ya?
Wednesday, November 4, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment