Jadwal pesawat kita adalah jam 6 pagi ini. Berarti sekitar jam 5 udah harus sampai di bandara. Paling ga jam setengah 5 udah harus jalan tuh! Artinya lagi, jam 3 udah harus bangun dan siap-siap. Tapi khusus Effan, pas mau berangkat aja deh disamber langsung masuk mobil, ga usah pake acara mandi segala. Biar tidurnya bisa lebih lama juga.
Kita berangkat dianterin Pak Eko dan berangkatnya udah telat sekitar 15 menit dari yang kita jadwalkan. Sempat panik waktu di tol bandara terjadi kemacetan menjelang gardu tol. Kayanya gardu yang dibuka sangat sedikit, jadi antriannya udah panjang. Tapi thanks to bank mandiri yang bekerja sama dengan jasa marga dan udah membuat kartu yang bernama e-toll card. Thanks to jasa marga yang bikin gardu khusus e-toll card. Ga ada antrian sama sekali di gardu khusus ini, padahal di gardu lain antriannya masing-masing udah lebih dari 20 mobil!! Huhuy....senangnya bisa menghemat banyak waktu di saat genting, saat loket check in mungkin akan segera ditutup. Wuih....senangnya bisa sampai bandara tepat waktu, masih bisa check in dengan nyaman ;)
Pesawat take off tepat waktu dan landing sekitar 18 menit lebih awal dari jadwalnya yang 1 jam itu. Sampai di bandara Adi Sucipto, turun dari pesawat, kita bisa melihat pesawat lain yang juga landing. Effan terlihat sangat terpesona melihat pesawat-pesawat yang landing di dekat kami itu. Hingga kami pun menjadi orang terakhir yang masuk ke dalam gedung bandara.
Ternyata Tante Yeyen pun sudah menunggu kita di bandara. Dari bandara kita langsung menuju Hotel Indrakila yang lokasinya di Jl. Tirtodipuran. Hotel yang lumayan murah (tarif per kamarnya cuma 140 ribu semalam) dan sederhana ini merupakan pilihan Tante Yeyen. Walaupun murah, tapi hotelnya tetap bersih, berAC, ada tvnya juga, plus kamar mandi dalam dengan air panas dan air dingin. Untungnya hotelnya lagi sepi, jadi kita bisa check in jam 8 pagi, walaupun seharusnya baru bisa jam 12 siang.
Setelah sedikit beristirahat, kita langsung pergi lagi mencari sarapan. Pilihan untuk sarapan kali ini adalah soto daging. Lumayan juga ni makan soto di pagi hari. Sotonya juga enak, kecuali di bagian lupa bilang kalo ga mau pake kol. Dan lumayan murah untuk 7 orang dewasa harganya 70 ribu, udah termasuk gorengan dan minum.
Setelah itu kita ke Tamansari yang konon merupakan tempat mandi para selir raja. Naik turun di area Tamansari lumayan melelahkan. Effan pun sampai mandi keringat di sini. Liat foto-fotonya aja deh ya...
Setelah dari Tamansari kita kembali ke hotel biar Effan bisa tidur siang mengingat dia bangun cukup pagi tadi. Benar saja, Effan langsung tertidur saat di hotel. Sementara Effan tidur ditemani Ayah dan Om Wimbo, Bunda, Mami, Gayek, dan Daddy ditemani oleh Tante Yeyen pergi ke Pasar Beringharjo. Ngapain lagi kalo bukan mencari batik. Dan beruntung sekali perginya bersama Tante Yeyen! Banyak penjual batik yang sudah kenal dengan Tante Yeyen, sehingga tanpa perlu menawar, kita sudah mendapatkan harga yang paling murah ;)
Tas perempuan harganya berkisar 17500 dan 22500. Tas sekolah Effan, kita beli seharga 20000. Baju atasan batik harganya 25000 saja. Kemeja batik pria dewasa 30000 saja. Hmm....kalo gini, jangan pernah membawa uang banyak ke pasar ini, pasti ngiler-ngiler deh saking murahnya dan akhirnya malah mengeluarkan banyak biaya untuk shopping ;p
Malam ini kita habiskan dengan berkeliling Jogja sambil mencari makan malam. Wah.....hari pertama lumayan seru juga ni ;)
Oya, di Kota Jogja ini baru aja berlangsung suatu kegiatan seni yang namanya Biennale. Sehubungan dengan program ini, maka di setiap sudut Kota Jogja dipajang hasil-hasil seni yang diletakkan begitu saja di pinggir jalan. Ada yang berupa lukisan, wayang, kerajinan patung atau pajangan yang sepertinya terbuat dari tanah liat, dan lain-lainnya yang kayanya cuma bisa dipikirkan oleh pekerja seni. Ini salah satunya ;)
No comments:
Post a Comment