Bengong

Tuesday, 26th of January 2010

Lagi-lagi hari ini Ayah dan Bunda harus pulang malam. Waktu masuk ke Jalan Condet, setelah melewati mesjid Al-Hawi, ada gerobak pemulung yang sedang ditarik oleh seorang bapak yang Bunda duga umurnya ga lebih dari 35 tahun, dan didorong oleh seorang ibu yang kelihatannya adalah istrinya. Di dalam gerobak itu, ada 3 orang anak laki-laki, yang 2 masih balita dan yang 1 lagi Bunda duga umurnya sekitar 6-7 tahun.

Waaahh....satu keluarga bersatu menjadi pemulung! Tapi ini hebat juga, ketimbang satu keluarga jadi pengemis semua! Karna ngeliat ada 3 anak kecil di gerobak itu, Bunda kepikiran untuk memberikan sesuatu untuk mereka. Mungkin makanan seperti biskuit. Jadi waktu sampai di rumah, Bunda bergegas ke box penyimpanan makanan dan mendapatkan sebungkus biskuat serta sebungkus wafer. Agak lama juga ni kami menunggu mereka lewat depan rumah. Ternyata karna memang mereka mampir-mampir saat melihat ada tempat sampah yang diletakkan di luar rumah.

Jadi waktu mereka lewat, Ayah memanggil sang bapak dan ia pun berhenti. Saat berhenti itu, Bunda memberi kedua jenis makanan ke salah satu anak. Bunda cuma bisa bengong waktu melihat ekspresinya. Tangan terulur dan muka antara bahagia dan sangat mupeng ngeliat ada makanan. Sementara dua anak yang lain juga memandangi saat Sangat jelas kalo mereka jarang menikmati makanan seperti itu. Sepertinya bagi keluarga itu, makan 3 kali sehari pun menjadi sesuatu yang mewah, jadi jangan harap ada cemilan-cemilan lainnya seperti ini.

Uff....jadi ingat Effan. Makan makanan pokok aja susah, masih harus dikejar-kejar. Kalo dikasi atau dibawain makanan lain, seperti biskuit, suka belagak ga butuh, belagak ga senang. Begini ni kalo semua keinginan bisa terpenuhi... Sepertinya makin besar nanti, Effan harus diajarin hidup susah deh, biar lebih menghargai hidup dan kerja keras yang harus dilakukan!