Friday, 8th of May 2009
Sore ini sepulang kerja, dari Cawang Bunda langsung menuju ke Kalibata Mall karna mau belanja bulanan. Karna tujuannya adalah Kalibata, jadi Bunda naik mikrolet. Dan saat di mikrolet itu, waktu ngelamun sambil melihat keluar, Bunda melihat banyak banget tukang sampah dan pemulung di TPS yang ada di Dewi Sartika sebelum rumah makan Sederhana.
Saat melihat para pemulung itu, Bunda langsung membayangkan betapa banyaknya orang-orang seperti kita yang menganggap hina pekerjaan mereka. Padahal menurut Bunda pekerjaan mereka adalah pekerjaan yang sangat berat dan berarti bagi banyak orang. Bahkan Bunda lebih menghargai pekerjaan ini daripada pekerjaan sebagai pengamen. Bunda tiba-tiba merasa amat sangat salut dengan orang-orang yang berprofesi sebagai pemulung. Oya, perlu digarisbawahi, yang Bunda kagumi adalah yang benar-benar bekerja sebagai pemulung lho, bukan yang ber'akting' sebagai pemulung.
Bayangkan ada 300 ton sampah yang dihasilkan masyarakat Jakarta setiap harinya. Bunda belum browsing si, tapi pasti cukup banyak juga yang tidak berakhir begitu saja di TPA, namun dipungut oleh para pemulung ini dan akhirnya menjadi sesuatu yang lebih berguna. Lumayan kan untuk mengurangi timbunan sampah? Bekerja dengan sampah adalah sesuatu yang sangat sulit. Dan tanpa mereka sadari, pekerjaan mereka ini juga telah memberikan kontribusi untuk mengurangi efek global warming yang semakin lama semakin memberi efek buruk. Sekali lagi salut untuk para pemulung.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment