Friday, May 1, 2009

Berbagi

Friday, 1st of May 2009

Hari ini adalah Jumat pertama dan artinya ada misa jumat pertama ni. Tadinya Bunda ga niat sama sekali untuk ke Bapindo untuk ikut misa, tapi berhubung ada temen yang juga semangat mau ikutan, ya udah deh, jadinya pergi. Dan di Bapindo ketemu Mami yang kebetulan juga lagi kerja di sana, bukan di Prapanca seperti biasa. Jadilah kita datengnya bertiga.

Dari beberapa hal yang menjadi topik khotbah pastor, ada 1 hal yang menurut Bunda cukup menarik, yaitu masalah berbagi. Jadi hari ini adalah hari istimewa karna bertepatan dengan ulang tahun 1 dasawarsa forum karyawan Katolik SCBD, jadi sekaligus ada 2 orang pastor yang memimpin misa. Salah satu pastor tersebut yang bernama Romo Awan adalah pastor dari salah satu paroki di daerah Bantul Jogjakarta yang salah satu misi kedatangannya adalah meminta bantuan untuk pembangunan gereja di parokinya yang hancur sejak 3 tahun yang lalu akibat gempa di Jogja dan sampai sekarang belum diperbaiki. Dan bahkan menurut Romo Awan, saat ini mereka sering mengadakan misa di bawah pohon cemara. Nah, karna ada misi mencari dana inilah maka salah satu tema yang diangkat dalam homili adalah berbagi.

Romo Awan dalam homilinya itu berbagi suatu cerita. Begini ceritanya. Ada setumpuk uang kertas dengan nominal masing-masing 1000 dan 100 ribu rupiah. Uang ini akan disebar ke masyarakat. Sebelum masing-masing uang disebar, mereka saling berjanji untuk bertemu suatu saat nanti. Setelah uang ini menyebar hingga ke pelosok Indonesia, akhirnya mereka bertemu kembali. Dan mulailah mereka saling bercerita. Si uang 100 ribu bercerita bagaimana bangganya dia karna digunakan untuk membeli barang-barang mewah, seperti rumah, mobil, dan lain-lain. Bahkan ia menghina uang 1000 yang hanya digunakan untuk membayar parkir ataupun hanya untuk membayar toilet. Namun uang 1000 berkata bahwa ia bangga untuk suatu hal. Ia sering hadir di gereja, tidak seperti uang 100 ribu yang sangat jarang masuk ke gereja.

Semua umat tertawa mendengar cerita ini. Namun yang Bunda rasakan, hal ini sesungguhnya adalah bentuk teguran bagi kita, betapa kita masih belum dapat berbagi dengan sesama bahkan di rumah Tuhan. Kita masing-masing terlalu pelit untuk memberi bagi orang lain, bagi gereja. Memang jika kita memberi kolekte, tidak ada manfaat langsung yang kita rasakan. Tidak seperti membeli barang-barang mahal, kita dapatkan sesuatu dari uang yang kita berikan. Tapi kita harus percaya bahwa Tuhan itu tidak buta dan tuli. Dia sangat tau apa yang kita lakukan. Bunda sangat berharap, Bunda semakin disadarkan dengan khotbah ini.

Kemudian Romo Awan melanjutkan homilinya. Beliau berkata bahwa kita hidup juga karna ada yang berbagi. Karna Yesus berbagi (Dia membagikan Tubuh dan Darahnya), kita diselamatkan. Kita bisa menghirup oksigen karna ada udara yang berbagi dengan kita. Kita bisa makan ikan karna ada laut yang berbagi dengan kita. Kita bisa menggunakan pakaian yang pantas karna ada kain yang dibagi. Maka sudah sepantasnyalah kita juga ikut berbagi. Jangan hanya mau dibagi, tapi kita juga harus berbagi. Seperti yang ada dalam ungkapan TERIMA KASIH. Menurut Romo Awan, pernyataan itu terdiri dari 2 kata yaitu terima dan kasih. Pas banget, kita menerima dan mengasih...

Jadi yang bisa Bunda simpulkan dari homili misa jumat pertama ini adalah, mari kita senantiasa berbagi karna kita bisa hidup karna ada orang atau pihak lain yang berbagi. Terapkan prinsip berbagi dalam setiap sendi kehidupan kita. Mari berbagi untuk sesama kita yang memang mambutuhkan. Semoga kita semua bisa, sehingga tercipta kehidupan yang lebih baik. Ok...maree....;)

No comments: