Monday, 28th of December 2009
Effan itu ndableg banget! Ini pasti dipengaruhi oleh usianya yang memang sedang berada di masa egois yang teramat sangat dan Bunda juga sangat yakin ini juga dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya. Lingkungan Effan yang dikelilingi oleh orang-orang yang berusia di atasnya dan sangat jarang bergaul dengan teman seusianya, Bunda yakini sebagai salah satu penyebab betapa keras kepalanya Effan.
Kekeraskepalaan Effan dibuktikan dengan perilakunya yang sering kali tidak mau mendengar kalo diberi tahu. Maunya cuma mengikuti keinginannya sendiri. Nah, kalo udah seperti ini, bisa dipastikan orang dewasa yang bersama Effan, dan seringkali itu adalah Ayah atau Bunda menjadi marah. Seperti malam ini. Effan berada dalam kondisi yang tidak begitu baik alias agak sakit yang ditandai dengan batuk-batuk dan sesekali menyedot ingus. Kalo begini sebenernya salah satu obat ampuhnya adalah duduk manis dan tidak melakukan hal-hal yang melelahkan seperti berlari-lari yang sering banget dilakukan Effan. Nah, kalo Effan udah mulai lasak kaya gitu sedangkan kondisinya tidak sehat, Bunda pasti deh jadi mulai menye-menye dan mulai berisik melarang ini dan itu. Tapi sering kali apa yang Bunda katakan ga didengar sama sekali ama Effan. Kalo udah gini, Bunda pasti deh jadi marah-marah. Kalo Bunda udah marah, Effan akan buru-buru bilang sorry. Deuh...kalo begini, Bunda dihadapi pada dilema. Mau tetap marah, dia udah bilang sorry, tapi sebenernya masih kesel juga. Yaaaaahhh....gitu deh!
Dan malam ini karna batuk dan lasaknya itu membuat Effan makin batuk, jadi untuk meredamnya Bunda ambil netbook dan membiarkan Effan bermain dengan netbook itu. Dan waktu Bunda mau makan malam, Effan sedang bersama Ayah, Bunda denger Ayah marahin Effan. Lagi-lagi kendablegan Effan itu yang jadi masalah. Effan udah nangis dan menitikkan air mata karna dimarahin. Bunda pun akhirnya membujuk Effan untuk tidak menangis lagi, diiringi tatapan Ayah yang kurang senang dengan tindakan Bunda seperti itu. Tapi gimana ya Yah, kayanya ga tega liat Effan dimarahin, walaupun Bunda pun ga jarang marahin dia. Kayanya menurut Bunda, yang paling berhak marahin Effan cuma Bunda deh, secara gitu looooohhh... ;)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment