Wednesday, 16th of December 2009
Effan sekolah cuma sekitar dua jam sehari, lima kali seminggu. Dan Effan kelihatannya lebih senang dengan metode Montessori yang terlihatnya hanya seperti bermain itu, dibandingkan dengan metode classical. Tapi koq bisa ya, pelajaran yang dia dapat di sekolah yang singkat itu bisa nempel di otaknya? Karna metode yang efektifkah? Gimana si ya metode yang efektif yang diterapkan oleh guru-gurunya di sekolah?
Jadi gini ceritanya. Di rumah, Effan sering banget mengeluarkan kata-kata bahasa Inggris yang tidak pernah diajarkan di rumah dan pastinya diajarkan oleh sekolah. Misalnya saja, 'come and see', 'sit down on the floor', 'want to try?'. Belum lagi perbendaharaan lagu-lagu berbahasa inggrisnya. Makin lama makin banyak aja. Ga cuma nyanyian, tapi lengkap dengan gerakan-gerakannya. Padahal kalo diajari suatu materi baru di rumah, kayanya susah banget nempelnnya. Misalnya waktu itu Bunda ngasi tau Effan, yang mana yang disebut dengan ladybug. Udah berulang kali memberitahu dan menunjukkan gambarnya, tapi akhirnya Effan benar-benar paham yang mana yang namanya ladybug setelah dipelajari di sekolah. Hmm....sepertinya Bunda harus belajar ni, gimana cara pengajaran yang efektif, biar Bunda juga bisa ngajarin Effan dengan benar di rumah.
Wednesday, December 16, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment