Friday, 16th of April 2010
Saat ini, Effan senang mengatakan. "I love you, Bunda!", sambil mencium Bunda entah di pipi ataupun di bibir. Sering kali ia mengatakan ini setelah dia berbuat hal yang menjengkelkan. Kalo udah gini si, Bunda ga akan sanggup marah-marah dan ngedumel lagi. Tau aja gimana meluluhkan hati Bunda. ;)
Tapi kenapa ya, cuma ke Bunda aja Effan senang mengucapkan I love you? Bahkan ke Ayah pun, menurut pengakuan Ayah, Effan tidak pernah mengucapkan I love you. Paling Effan cuma mau mencium Ayah saat mau tidur.
Hmm... kalo diingat-ingat, yang sering mengucapkan kalimat ini ke Effan, ya cuma Bunda. Dari Effan masih kecil banget, Bunda udah sering bilang I love you, sambil memberikan pelukan dan ciuman. Dari sini sepertinya Effan meniru dan karna cuma Bunda yang biasa begini, prakteknya pun hanya ke Bunda saja.
Pertanyaan berikutnya. Kira-kira Effan paham ga si, apa makna kalimat I love you? Kalo menurut Bunda, dia paham apa maksudnya. Dengan pelukan dan ciuman yang Bunda berikan saat mengucapkan I love you, pastilah Effan tau bahwa dengan mengucapkan kalimat itu, artinya Bunda mempunyai kasih sayang yang diberikan kepada Effan.
Hmm.... sepertinya menunjukkan sikap saling mencintai ini perlu ya, jadinya semua tau kalo kita adalah keluarga yang penuh kasih sayang, hehe.... Lagian kalo kata rubrik-rubrik psikologi anak, saling mengungkapkan kasih sayang memang dianjurkan sejak dari kecil di rumah.
Friday, April 16, 2010
Thursday, April 15, 2010
Kaus Kaki
Thursday, 15th of April 2010
Kalo tidur, Effan paling tidak bisa menggunakan selimut. Setiap kali tubuhnya ditutupi dengan selimut, ga lama kemudian Effan akan menendang-nendang selimutnya dan kembali dia tidak memakai selimut. Padahal di kamar dipasang AC dan cukup dingin. Itulah alasannya kenapa Effan selalu memakai piyama, yang biasanya terdiri dari baju lengan panjang dan celana panjang.
Naaahh... selain piyama, Bunda juga membiasakan Effan menggunakan kaus kaki jika tidur. Biasanya kalo kedinginan, pasti kan kaki yang merasa paling dingin? Akhirnya Effan jadi terbiasa sendiri dan kalau Bunda lupa, otomatis Effan akan minta dipakaikan kaus kaki. "I want to wear my shocks", begitu biasanya kata Effan. Malah sekarang, Effan lebih rajin menggunakan kaus kaki saat akan tidur dibandingkan saat mau bepergian dengan menggunakan sepatu.
Kebiasaan yang aneh sebenernya, untuk wilayah yang panas seperti Jakarta. Kayanya cuma di daerah dingin deh, orang kalo tidur pake kaus kaki. Tapi ketimbang kedinginan karna AC trus jadi ngompol, mending pake kaus kaki aja kan.... :)
Kalo tidur, Effan paling tidak bisa menggunakan selimut. Setiap kali tubuhnya ditutupi dengan selimut, ga lama kemudian Effan akan menendang-nendang selimutnya dan kembali dia tidak memakai selimut. Padahal di kamar dipasang AC dan cukup dingin. Itulah alasannya kenapa Effan selalu memakai piyama, yang biasanya terdiri dari baju lengan panjang dan celana panjang.
Naaahh... selain piyama, Bunda juga membiasakan Effan menggunakan kaus kaki jika tidur. Biasanya kalo kedinginan, pasti kan kaki yang merasa paling dingin? Akhirnya Effan jadi terbiasa sendiri dan kalau Bunda lupa, otomatis Effan akan minta dipakaikan kaus kaki. "I want to wear my shocks", begitu biasanya kata Effan. Malah sekarang, Effan lebih rajin menggunakan kaus kaki saat akan tidur dibandingkan saat mau bepergian dengan menggunakan sepatu.
Kebiasaan yang aneh sebenernya, untuk wilayah yang panas seperti Jakarta. Kayanya cuma di daerah dingin deh, orang kalo tidur pake kaus kaki. Tapi ketimbang kedinginan karna AC trus jadi ngompol, mending pake kaus kaki aja kan.... :)
Wednesday, April 14, 2010
Let's Counting
Wednesday, 14th of April 2010
Effan kalo makan chacha, biasanya ga langsung dari bungkusnya, tapi dikeluarin dari bungkusnya dulu, trus dimasukin ke wadah sesuatu yang memiliki tutup. Demikian pula kali ini. Chachanya dimasukin ke sebuah wadah kecil, tapi bukannya dimakan, Effan malah senang memainkan chachanya. Kali ini temanya adalah counting. Jadi chacha yang terdiri dari 5 warna, dihitung masing-masing menurut warnanya.
Cara yang Effan gunakan, bisa Bunda simpulkan, diadaptasi dari cara gurunya mengajar di sekolah. Jadi Effan duduk dan di depannya diletakkan chacha di dalam wadah serta tutup wadah itu di samping wadahnya. Kemudian Effan akan berlagak seperti berpikir dan kemudian menunjuk Bunda sambil berkata, "Bunda, do you want to try the counting?" Lalu, dengan bahasa Inggrisnya yang masih berantakan, Effan pun menjelaskan bagaimana caranya. "Start with yellow!", kata Effan. Jadi Effan memerintahkan Bunda untuk mengambil chacha yang berwarna kuning dari wadah, kemudian ditaruh di atas tutupnya wadah itu sambil menghitung. Setelah selesai, Effan akan berkata, "Good Bunda!" Kemudian dilanjutkan lagi dengan, "Do you want to try again?" Saat Bunda mengangguk, Effan akan berkata sambil jarinya diketuk-ketukkan di dagu, "Hmm.... now the red colour!" Demikian terus sampai kelima warna diselesaikan. Setelah itu giliran Bunda yang berperan jadi Miss Bunda, dan Effan yang menjadi murid.
Hehe.... Bunda koq jadi geli sendiri ya bermain counting ini... Lucu aja ama cara Effan yang meniru gurunya seperti ini ;)
Effan kalo makan chacha, biasanya ga langsung dari bungkusnya, tapi dikeluarin dari bungkusnya dulu, trus dimasukin ke wadah sesuatu yang memiliki tutup. Demikian pula kali ini. Chachanya dimasukin ke sebuah wadah kecil, tapi bukannya dimakan, Effan malah senang memainkan chachanya. Kali ini temanya adalah counting. Jadi chacha yang terdiri dari 5 warna, dihitung masing-masing menurut warnanya.
Cara yang Effan gunakan, bisa Bunda simpulkan, diadaptasi dari cara gurunya mengajar di sekolah. Jadi Effan duduk dan di depannya diletakkan chacha di dalam wadah serta tutup wadah itu di samping wadahnya. Kemudian Effan akan berlagak seperti berpikir dan kemudian menunjuk Bunda sambil berkata, "Bunda, do you want to try the counting?" Lalu, dengan bahasa Inggrisnya yang masih berantakan, Effan pun menjelaskan bagaimana caranya. "Start with yellow!", kata Effan. Jadi Effan memerintahkan Bunda untuk mengambil chacha yang berwarna kuning dari wadah, kemudian ditaruh di atas tutupnya wadah itu sambil menghitung. Setelah selesai, Effan akan berkata, "Good Bunda!" Kemudian dilanjutkan lagi dengan, "Do you want to try again?" Saat Bunda mengangguk, Effan akan berkata sambil jarinya diketuk-ketukkan di dagu, "Hmm.... now the red colour!" Demikian terus sampai kelima warna diselesaikan. Setelah itu giliran Bunda yang berperan jadi Miss Bunda, dan Effan yang menjadi murid.
Hehe.... Bunda koq jadi geli sendiri ya bermain counting ini... Lucu aja ama cara Effan yang meniru gurunya seperti ini ;)
Tuesday, April 13, 2010
Ketinggalan Jam
Tuesday, 13th of April 2010
Hari ini, saat sampai ke sekolah, Effan menolak untuk masuk ke kelas. Penyebabnya agak konyol ni. Karna jam tangan Effan ketinggalan, padahal dengan jam tangannya itu dia merasa sangat pede dan ada kebanggaan saat ditunjukkan ke teman-temannya. Effan bener-bener ga mau masuk kelas dan meminta untuk kembali ke rumah mengambil jam tangannya. Tapi ga mungkin kan untuk kembali ke rumah? Akhirnya Miss Andrea sampe harus menjemput Effan ke dekat mobil dan membopongnya ke dalam kelas.
Hehehe.... ada-ada aja ni! Masa cuma karna ketinggalan jam trus ga mau sekolah.
Hmm.... berarti sekarang Effan udah masuk fase ingin diperhatikan ni. Wahh... harus diawasi ni perkembangannya. Jangan sampai di fase ini nanti dia justru berubah menjadi sombong, suka pamer dengan hal-hal yang mungkin jadi kelebihannya dibandingkan teman-temannya. Pokoknya, jangan sampai pamer berlebihan deh...
Hari ini, saat sampai ke sekolah, Effan menolak untuk masuk ke kelas. Penyebabnya agak konyol ni. Karna jam tangan Effan ketinggalan, padahal dengan jam tangannya itu dia merasa sangat pede dan ada kebanggaan saat ditunjukkan ke teman-temannya. Effan bener-bener ga mau masuk kelas dan meminta untuk kembali ke rumah mengambil jam tangannya. Tapi ga mungkin kan untuk kembali ke rumah? Akhirnya Miss Andrea sampe harus menjemput Effan ke dekat mobil dan membopongnya ke dalam kelas.
Hehehe.... ada-ada aja ni! Masa cuma karna ketinggalan jam trus ga mau sekolah.
Hmm.... berarti sekarang Effan udah masuk fase ingin diperhatikan ni. Wahh... harus diawasi ni perkembangannya. Jangan sampai di fase ini nanti dia justru berubah menjadi sombong, suka pamer dengan hal-hal yang mungkin jadi kelebihannya dibandingkan teman-temannya. Pokoknya, jangan sampai pamer berlebihan deh...
Monday, April 12, 2010
Teman Tidur
Monday. 12th of April 2010
Tiggy sudah menjadi teman tidur Effan selama lebih dari tiga tahun ini. Setiap kali mau tidur malam, saat susu sudah di tangan dan piyama sudah dikenakan di badan, yang dicari Effan selanjutnya adalah Tiggy. Padahal kalo udah terlalu lasak tidurnya, Tiggy bakal tidur dimana, sedangkan Effan entah kemana. Tapi kalo sempet bangun di malam hari, yang pertama ditanyakan adalah keberadaan Tiggy.
Selain Tiggy, ada lagi boneka yang menjadi favorit Effan. Yang pertama adalah boneka berbentuk harimau yang merupakan palsuan Tiggy, yang kita sebut dengan Tiggy Satu Lagi. Yang kedua adalah boneka berbentuk kucing yang dinamai Miauw. Dan yang ketiga adalah beruang kecil yang Effan namai Baby. Tapi ketiga boneka ini bukanlah teman tidur Effan, melainkan teman tidur untuk Ayah dan Bunda. Setiap malam, Effan mengumpulkan empat boneka ini, kemudian memberikan Tiggy Satu Lagi untuk Ayah, Miauw dan Baby untuk Bunda, sedangkan Tiggy untuk Effan.
Dulu sempet tuh, Ayah tidak menghiraukan saat Effan memberi Tiggy Satu Lagi sebagai teman tidur Ayah. Saat itu Bunda melihat air muka Effan yang berubah menjadi kecewa dan akhirnya memberikan Tiggy Satu Lagi kepada Bunda. Sejak saat itu, Effan menjadi sering ragu-ragu bila mau memberikan boneka pada Ayah. Tapi setelah Ayah bisa menerima dengan antusias, Effan juga ikut antusias. Dari sini Bunda menarik satu pelajaran, walaupun untuk orang dewasa teman tidur ini bukanlah masalah penting, namun tidak demikian untuk anak-anak. Menurutnya ini berharga dan adalah suatu tindakan terpuji bahwa dia bisa memberi. Agar anak lebih menghargai masalah memberi dan menerima seperti ini, jangan lupa, orang tua pun harus menghargainya saat dia memberi hal yang bukan apa-apa. Percaya deh, kebiasaan-kebiasaan kecil seperti ini pasti akan diingat sampai jauh nanti. Dan dia akan terus mau berbagi dengan semua orang.
Tiggy sudah menjadi teman tidur Effan selama lebih dari tiga tahun ini. Setiap kali mau tidur malam, saat susu sudah di tangan dan piyama sudah dikenakan di badan, yang dicari Effan selanjutnya adalah Tiggy. Padahal kalo udah terlalu lasak tidurnya, Tiggy bakal tidur dimana, sedangkan Effan entah kemana. Tapi kalo sempet bangun di malam hari, yang pertama ditanyakan adalah keberadaan Tiggy.
Selain Tiggy, ada lagi boneka yang menjadi favorit Effan. Yang pertama adalah boneka berbentuk harimau yang merupakan palsuan Tiggy, yang kita sebut dengan Tiggy Satu Lagi. Yang kedua adalah boneka berbentuk kucing yang dinamai Miauw. Dan yang ketiga adalah beruang kecil yang Effan namai Baby. Tapi ketiga boneka ini bukanlah teman tidur Effan, melainkan teman tidur untuk Ayah dan Bunda. Setiap malam, Effan mengumpulkan empat boneka ini, kemudian memberikan Tiggy Satu Lagi untuk Ayah, Miauw dan Baby untuk Bunda, sedangkan Tiggy untuk Effan.
Dulu sempet tuh, Ayah tidak menghiraukan saat Effan memberi Tiggy Satu Lagi sebagai teman tidur Ayah. Saat itu Bunda melihat air muka Effan yang berubah menjadi kecewa dan akhirnya memberikan Tiggy Satu Lagi kepada Bunda. Sejak saat itu, Effan menjadi sering ragu-ragu bila mau memberikan boneka pada Ayah. Tapi setelah Ayah bisa menerima dengan antusias, Effan juga ikut antusias. Dari sini Bunda menarik satu pelajaran, walaupun untuk orang dewasa teman tidur ini bukanlah masalah penting, namun tidak demikian untuk anak-anak. Menurutnya ini berharga dan adalah suatu tindakan terpuji bahwa dia bisa memberi. Agar anak lebih menghargai masalah memberi dan menerima seperti ini, jangan lupa, orang tua pun harus menghargainya saat dia memberi hal yang bukan apa-apa. Percaya deh, kebiasaan-kebiasaan kecil seperti ini pasti akan diingat sampai jauh nanti. Dan dia akan terus mau berbagi dengan semua orang.
Sunday, April 11, 2010
Kehilangan Waktu
Sunday, 11th of April 2010
Argh.... hari Minggu yang payah ni! Sejak pagi sebelum berangkat ke gereja, Bunda udah bersin-bersin aja. Sesudah pulang gereja, ke pasar kaget di STEKPI dan kemudian lanjut ke tempat cuci mobil, pulangnya makin ga enak aja ni. Jadinya waktu Effan tidur siang, Bunda pun ikut tidur siang. Dan cukup lama juga ni tidurnya. Tapi ternyata hampir ga ada perubahan apa-apa setelah bangun.
Hmm.... tampaknya ini saatnya dikerok dan minum obat flu. Akibatnya, belum jam 9 malam aja Bunda udah ngantuk. Jadinya praktis seharian ini Bunda habiskan untuk tidur dan tidur-tiduran aja. Huuuhh.... menyebalkan, kenapa jadi sakit ya? Jadi kehilangan waktu bersama Effan, padahal hari Minggu seperti ini kan seharusnya bisa dimaksimalkan... :(
Argh.... hari Minggu yang payah ni! Sejak pagi sebelum berangkat ke gereja, Bunda udah bersin-bersin aja. Sesudah pulang gereja, ke pasar kaget di STEKPI dan kemudian lanjut ke tempat cuci mobil, pulangnya makin ga enak aja ni. Jadinya waktu Effan tidur siang, Bunda pun ikut tidur siang. Dan cukup lama juga ni tidurnya. Tapi ternyata hampir ga ada perubahan apa-apa setelah bangun.
Hmm.... tampaknya ini saatnya dikerok dan minum obat flu. Akibatnya, belum jam 9 malam aja Bunda udah ngantuk. Jadinya praktis seharian ini Bunda habiskan untuk tidur dan tidur-tiduran aja. Huuuhh.... menyebalkan, kenapa jadi sakit ya? Jadi kehilangan waktu bersama Effan, padahal hari Minggu seperti ini kan seharusnya bisa dimaksimalkan... :(
Saturday, April 10, 2010
Mbak Asih
Saturday, 10th of April 2010
Hari ini ada arisan di rumah Eyang Widji dan Nini Ice. Waktu mau memberi tahu Effan, Bunda bilang begini, "Eh, nanti kita mau ketemu sama Mbak ....", dengan nada akhir yang agak menggantung. Spontan Effan menegakkan kepalanya dan menjawab, "Asih!" Dan dia mengucapkannya dengan muka yang berseri-seri.
Heh.... koq bisa-bisanya dia beranggapan mau ketemu Mbak Asih? Padahal kan maksud Bunda mau ketemu Mbak Ines, sang sepupu favorit Effan. Dan tumben banget dia langsung pay attention saat Bunda mengajaknya mengobrol. Padahal biasanya kalo sedang asyik dengan sesuatu (saat itu Effan sedang sibuk dengan mobil-mobilannya), Effan butuh berkali-kali dipanggil baru mudeng.
Bunda jadi berpikir, apa dia kangen ama Mbak Asih ya? Waktu Bunda tanya, Effan cuma tersenyum-senyum tanpa memberi jawaban apa-apa. Memang waktu dua tahun adalah waktu yang cukup lama yang dihabiskan Effan bersama Mbak Asih. Ga heran memori tentang Mbak Asih jadi memori yang masih melekat di ingatan Effan. Hmm.... is there any way to ask Mbak Asih to come again to our house to be Effan's baby sitter? I really hope that we can find the way ;)
Hari ini ada arisan di rumah Eyang Widji dan Nini Ice. Waktu mau memberi tahu Effan, Bunda bilang begini, "Eh, nanti kita mau ketemu sama Mbak ....", dengan nada akhir yang agak menggantung. Spontan Effan menegakkan kepalanya dan menjawab, "Asih!" Dan dia mengucapkannya dengan muka yang berseri-seri.
Heh.... koq bisa-bisanya dia beranggapan mau ketemu Mbak Asih? Padahal kan maksud Bunda mau ketemu Mbak Ines, sang sepupu favorit Effan. Dan tumben banget dia langsung pay attention saat Bunda mengajaknya mengobrol. Padahal biasanya kalo sedang asyik dengan sesuatu (saat itu Effan sedang sibuk dengan mobil-mobilannya), Effan butuh berkali-kali dipanggil baru mudeng.
Bunda jadi berpikir, apa dia kangen ama Mbak Asih ya? Waktu Bunda tanya, Effan cuma tersenyum-senyum tanpa memberi jawaban apa-apa. Memang waktu dua tahun adalah waktu yang cukup lama yang dihabiskan Effan bersama Mbak Asih. Ga heran memori tentang Mbak Asih jadi memori yang masih melekat di ingatan Effan. Hmm.... is there any way to ask Mbak Asih to come again to our house to be Effan's baby sitter? I really hope that we can find the way ;)
Friday, April 9, 2010
Musimnya
Friday, 9th of April 2010
Seperti yang dari dulu udah Bunda sadari, Effan punya musim sendiri-sendiri dan berganti-ganti untuk melakukan hobinya. Kalo sekarang, Effan kembali punya hobi bermain PS. Sebenernya lebih tepatnya hobi menonton Om Sandro bermain PS. Jadi Om Sandro punya game PS baru yang temanya adalah pertempuran dengan latar daratan China jaman dulu, sehingga pertempurannya menggunakan pedang dan alat-alat perang jaman dulu. Entah kenapa, Effan dari awal langsung tertarik dengan game ini, namun dia sendiri tidak bisa memainkannya. Maka dipaksalah Om Sandro untuk sering-sering bermain game ini. Akibatnya setiap malam, Effan menghabiskan banyak waktu di kamar Om Sandro. Televisi, sepeda, dan scooternya hanya sesekali dinikmati, sisanya ya menikmati menonton game PS. Hmm.... si anak Bunda ;)
Seperti yang dari dulu udah Bunda sadari, Effan punya musim sendiri-sendiri dan berganti-ganti untuk melakukan hobinya. Kalo sekarang, Effan kembali punya hobi bermain PS. Sebenernya lebih tepatnya hobi menonton Om Sandro bermain PS. Jadi Om Sandro punya game PS baru yang temanya adalah pertempuran dengan latar daratan China jaman dulu, sehingga pertempurannya menggunakan pedang dan alat-alat perang jaman dulu. Entah kenapa, Effan dari awal langsung tertarik dengan game ini, namun dia sendiri tidak bisa memainkannya. Maka dipaksalah Om Sandro untuk sering-sering bermain game ini. Akibatnya setiap malam, Effan menghabiskan banyak waktu di kamar Om Sandro. Televisi, sepeda, dan scooternya hanya sesekali dinikmati, sisanya ya menikmati menonton game PS. Hmm.... si anak Bunda ;)
Thursday, April 8, 2010
Piyama
Thursday, 8th of April 2010
Kemaren malam, waktu Bunda memakaikan piyama ke Effan yang akan tidur, Ayah bertanya, "Udah empat taun Bunda pakein piyama ke Effan, kira-kira hasilnya apa ya?"
Trus Ayah bercerita tentang masa SMAnya yang di asrama dan diwajibkan menggunakan piyama tidur. Sepertinya si, Ayah ngerasa menggunakan piyama menjelang tidur itu, tidak memberikan efek apa-apa.
Hmm... Bunda jadi mengingat kembali apa yang menjadi alasan Bunda memakaikan piyama ke Effan. Ada beberapa alasan sebenernya. Eh, cuma ada dua alasan denk... Yang pertama, piyama kan biasanya lengan panjang dan celana panjang. Nah... kami tidur dengan AC dinyalakan. Soalnya kalo ga dinyalakan, Effan juga sering keringetan. Walaupun diatur dengan suhu 25 derajat celcius, namun kadang suhu kamarnya tetap terlalu dingin, sedangkan Effan tidak pernah mau menggunakan selimut. Jadi menggunakan piyama kan lumayan untuk jadi penangkal dingin. Dan alasan yang kedua adalah alasan untuk mengganti baju sebelum tidur. Soalnya yang namanya anak kecil kan kegiatannya ga terbatas. Biarpun udah mandi sore, ga jarang Bunda mencium Effan yang udah asem lagi saat menjelang tidur. Nah... berarti bajunya juga udah ga pantes dipake tidur kan? Yang ada nanti dia malah ga enak tidurnya, karna ga seger. Jadi diganti piyama aja, sekaligus penanda bahwa waktu bermainnya sudah habis dan saatnya beristirahat. Apa ini bisa dikategorikan sebagai salah satu bekal kedisiplinan? Hmm.... kira-kira nanti bakal gimana ya ke depannya? ;)
Kemaren malam, waktu Bunda memakaikan piyama ke Effan yang akan tidur, Ayah bertanya, "Udah empat taun Bunda pakein piyama ke Effan, kira-kira hasilnya apa ya?"
Trus Ayah bercerita tentang masa SMAnya yang di asrama dan diwajibkan menggunakan piyama tidur. Sepertinya si, Ayah ngerasa menggunakan piyama menjelang tidur itu, tidak memberikan efek apa-apa.
Hmm... Bunda jadi mengingat kembali apa yang menjadi alasan Bunda memakaikan piyama ke Effan. Ada beberapa alasan sebenernya. Eh, cuma ada dua alasan denk... Yang pertama, piyama kan biasanya lengan panjang dan celana panjang. Nah... kami tidur dengan AC dinyalakan. Soalnya kalo ga dinyalakan, Effan juga sering keringetan. Walaupun diatur dengan suhu 25 derajat celcius, namun kadang suhu kamarnya tetap terlalu dingin, sedangkan Effan tidak pernah mau menggunakan selimut. Jadi menggunakan piyama kan lumayan untuk jadi penangkal dingin. Dan alasan yang kedua adalah alasan untuk mengganti baju sebelum tidur. Soalnya yang namanya anak kecil kan kegiatannya ga terbatas. Biarpun udah mandi sore, ga jarang Bunda mencium Effan yang udah asem lagi saat menjelang tidur. Nah... berarti bajunya juga udah ga pantes dipake tidur kan? Yang ada nanti dia malah ga enak tidurnya, karna ga seger. Jadi diganti piyama aja, sekaligus penanda bahwa waktu bermainnya sudah habis dan saatnya beristirahat. Apa ini bisa dikategorikan sebagai salah satu bekal kedisiplinan? Hmm.... kira-kira nanti bakal gimana ya ke depannya? ;)
Wednesday, April 7, 2010
New Shoes
Wednesday, 7th of April 2010
Walaupun yang berulang tahun hari ini adalah Kalon, tapi ga cuma Kalon yang menerima kado hari ini. Effan juga mendapatkan kado dari Made. Ya.... lebih tepatnya dari Mamanya Made. Kadonya adalah sepasang sepatu keds yang di bawahnya ada lampu-lampunya yang akan menyala-nyala dengan adanya gerakan. Jadi kalo jaman dulu sepatu yang berlampu sensornya adalah injekan, tapi sekarang udah lebih canggih ni, dengan goyangan aja udah nyala lampunya.
Sepatunya kereeeeennn...... Ayah juga jadi ingat masa kecil dulu, waktu jamannya masih merk LA Gear, yang waktu itu kalo ada anak yang make sepatu berlampu dengan merk itu, kayanya udah yang paling keren banget deh!!
Tapi sayangnya lagi-lagi Effan reluctant untuk mengucapkan kata thank you. Hiks.... Bunda malah sedih ni. Ada yang ngasi kado koq Effan ga berterima kasih si? Bunda kan jadinya ga enak hati ni. Padahal kadonya udah bagus banget gini. But I know deep in his heart he really thankful for the present. He just too reluctant to say it. Made and mother, great thanks for the present ya.... :)
Walaupun yang berulang tahun hari ini adalah Kalon, tapi ga cuma Kalon yang menerima kado hari ini. Effan juga mendapatkan kado dari Made. Ya.... lebih tepatnya dari Mamanya Made. Kadonya adalah sepasang sepatu keds yang di bawahnya ada lampu-lampunya yang akan menyala-nyala dengan adanya gerakan. Jadi kalo jaman dulu sepatu yang berlampu sensornya adalah injekan, tapi sekarang udah lebih canggih ni, dengan goyangan aja udah nyala lampunya.
Sepatunya kereeeeennn...... Ayah juga jadi ingat masa kecil dulu, waktu jamannya masih merk LA Gear, yang waktu itu kalo ada anak yang make sepatu berlampu dengan merk itu, kayanya udah yang paling keren banget deh!!
Tapi sayangnya lagi-lagi Effan reluctant untuk mengucapkan kata thank you. Hiks.... Bunda malah sedih ni. Ada yang ngasi kado koq Effan ga berterima kasih si? Bunda kan jadinya ga enak hati ni. Padahal kadonya udah bagus banget gini. But I know deep in his heart he really thankful for the present. He just too reluctant to say it. Made and mother, great thanks for the present ya.... :)
Tuesday, April 6, 2010
Tapi....
Tuesday, 6th of April 2010
Sekarang, Effan yang super duper bawel punya kebiasaan baru dalam mengucapkan suatu kalimat. Hampir dalam setiap kalimatnya, dia selalu memasukkan kata tapi. Ga cuma satu, bahkan dalam satu kalimat singkat, Effan bisa mengucapkan kata tapi hingga empat kali. Kalo kata Ayah si, ini karna kebiasaan Gayek yang juga sering menggunakan kata tapi. Misalnya saat kondisi seperti ini: Effan meninggalkan kamar dan kemudian Gayek mengganti channel tv menjadi selain tontonan favorit Effan. Kalo Effan protes, Gayek biasanya berkata, "Tapi kan Effan keluar kamar....!" Padahal di kalimat itu sebenarnya tidak membutuhkan kata tapi kan?
Akhirnya Effan mengadopsi begitu saja kalimat dengan kata tapi itu. Misalnya saja begini, "Tapi tadi aku beli permen di Giant tapi tadi ada dua tapi...."
Hahaha........ lucu mendengarnya, tapi harus dikoreksi ni, biar kesalahannya ga makin melebar dan akhirnya menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan. Jadi setiap kali Effan berbicara dengan banyak kata tapi, Ayah dan Bunda akan segera memperbaiki kalimatnya.
Sekarang, Effan yang super duper bawel punya kebiasaan baru dalam mengucapkan suatu kalimat. Hampir dalam setiap kalimatnya, dia selalu memasukkan kata tapi. Ga cuma satu, bahkan dalam satu kalimat singkat, Effan bisa mengucapkan kata tapi hingga empat kali. Kalo kata Ayah si, ini karna kebiasaan Gayek yang juga sering menggunakan kata tapi. Misalnya saat kondisi seperti ini: Effan meninggalkan kamar dan kemudian Gayek mengganti channel tv menjadi selain tontonan favorit Effan. Kalo Effan protes, Gayek biasanya berkata, "Tapi kan Effan keluar kamar....!" Padahal di kalimat itu sebenarnya tidak membutuhkan kata tapi kan?
Akhirnya Effan mengadopsi begitu saja kalimat dengan kata tapi itu. Misalnya saja begini, "Tapi tadi aku beli permen di Giant tapi tadi ada dua tapi...."
Hahaha........ lucu mendengarnya, tapi harus dikoreksi ni, biar kesalahannya ga makin melebar dan akhirnya menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan. Jadi setiap kali Effan berbicara dengan banyak kata tapi, Ayah dan Bunda akan segera memperbaiki kalimatnya.
Monday, April 5, 2010
Another birthday present
Monday, 5th of April 2010
Walaupun sebenarnya tidak mengharapkan kado dari teman-teman Effan di sekolah saat merayakan ulang tahunnya beberapa minggu yang lalu, tapi ternyata hari ini kembali ada teman Effan yang memberikan kado. Kali ini yang memberikan kado adalah Cheyenne. Dan kadonya mobil-mobilan. Wew.... tau aja kalo Effan suka mobil-mobilan. ;)
Thanks a bunch for the gift Cheyenne.... sorry that Effan did not say thank you, when you gave the gift at school this noon. But actually deep in his heart, he is so thankful for the gift, but too shy to say it. ;)
Walaupun sebenarnya tidak mengharapkan kado dari teman-teman Effan di sekolah saat merayakan ulang tahunnya beberapa minggu yang lalu, tapi ternyata hari ini kembali ada teman Effan yang memberikan kado. Kali ini yang memberikan kado adalah Cheyenne. Dan kadonya mobil-mobilan. Wew.... tau aja kalo Effan suka mobil-mobilan. ;)
Thanks a bunch for the gift Cheyenne.... sorry that Effan did not say thank you, when you gave the gift at school this noon. But actually deep in his heart, he is so thankful for the gift, but too shy to say it. ;)
Sunday, April 4, 2010
Happy Easter...!!
Sunday, 4th of April 2010
Agenda hari ini adalah Paskahan ke rumah Opung Debby di Pasar Minggu. Karna memang Bunda udah janjian juga ama Pak De Widhi dan Om Nano untuk ketemu di sana. Sama-sama tinggal di Jakarta, tapi udah lama banget ga saling ketemu.
Kita datang ke sana sekitar jam 2. Walaupun saat di rumah Opung, Effan sempat terkantuk-kantuk, tapi itu tidak menghalangi kelasakannya. Bunda sampai nyerah untuk menguntit Effan dan hanya mengawasinya dari jauh saja sambil mengobrol. Saat sempat turun hujan, Effan bahkan bermain hujan. Akhirnya Ayah memberinya topi dari kantong plastik supaya tidak kena hujan yang turun rintik-rintik. Ga cuma hujan-hujanan, tapi juga memainkan genangan air di halaman rumah Opung. Tapi tumben bengt lho Effan mau main hujan. Biasanya dia anti banget ama hujan. Biarin deh, kapan lagi main hujan kalo ga pas masih kecil seperti ini?! Dan mumpung di rumah Opung, halamannya masih enak buat dijadiin tempat bermain hujan ;)
Agenda hari ini adalah Paskahan ke rumah Opung Debby di Pasar Minggu. Karna memang Bunda udah janjian juga ama Pak De Widhi dan Om Nano untuk ketemu di sana. Sama-sama tinggal di Jakarta, tapi udah lama banget ga saling ketemu.
Kita datang ke sana sekitar jam 2. Walaupun saat di rumah Opung, Effan sempat terkantuk-kantuk, tapi itu tidak menghalangi kelasakannya. Bunda sampai nyerah untuk menguntit Effan dan hanya mengawasinya dari jauh saja sambil mengobrol. Saat sempat turun hujan, Effan bahkan bermain hujan. Akhirnya Ayah memberinya topi dari kantong plastik supaya tidak kena hujan yang turun rintik-rintik. Ga cuma hujan-hujanan, tapi juga memainkan genangan air di halaman rumah Opung. Tapi tumben bengt lho Effan mau main hujan. Biasanya dia anti banget ama hujan. Biarin deh, kapan lagi main hujan kalo ga pas masih kecil seperti ini?! Dan mumpung di rumah Opung, halamannya masih enak buat dijadiin tempat bermain hujan ;)
Saturday, April 3, 2010
Easter Eve
Saturday, 3rd of April 2010
Yeah.... akhirnya malam Paskah, saatnya memperbaharui janji babtis dalam misa di gereja. Bunda berdua saja ke gereja bersama Ayah. Ga mungkin membawa Effan karna misanya yang panjang dan sudah malam. Bunda dan Ayah mengikuti misa jam 9 malam. Oya, misa kali ini lebih sepi dibandingkan misa sebelumnya. Kami masih bisa mendapat tempat duduk di balkon gereja.
Misanya lama banget karna banyaknya bacaan dari Alkitab yang dibacakan. Dan ada upacara pembaharuan janji babtis yang biasanya tidak ada dalam misa mingguan biasa.
Dalam khotbahnya, Pastor yang sebenarnya bukanlah pastor favorit Bunda karna biasanya beliau memberikan homili yang menurut Bunda berbelit-belit sehingga cenderung membosankan, menyampaikan pesan yang relevan dengan tema APP tahun ini.
Tema APP 2010 adalah 'Mari bekerjasama melawan kemiskinan'. Menurut Pastor, dalam melawan kemiskinan, yang pertama kali harus dilawan bukanlah kemiskinan itu sendiri, melainkan adalah pemiskinannya. Yang dimaksud dengan pemiskinan adalah tindakan-tindakan yang menyebabkan timbulnya kemiskinan. Ada 2 kategori pemiskinan. Yang pertama adalah pemiskinan individu dan yang kedua adalah pemiskinan kelompok.
Apa yang menjadi pemiskinan individu? Salah satu contohnya adalah kemalasan. Adalah salah apabila ada orang yang mengatakan bahwa malas merupakan hak asasi seseorang. Justru dalam hidup ini orang harus senantiasa berusaha untuk mendapatkan segala hal kebutuhannya dalam hidupnya.
Kemudian, apa yang menjadi pemiskinan kelompok? Yang ini sangat banyak contohnya. Antara lain adalah regulasi dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Banyak peraturan yang dikeluarkan pemerintah, justru mendukung pelaku ekonomi makro, bukan mendukung rakyat kecil yang menjadi pelaku ekonomi mikro.
Pastor memberi contoh, bagaimana pemerintah yang memberi kebijakan kepada para petani, yang akhirnya justru merugikan petani dan menguntungkan pelaku pasar.
Yang menarik lagi adalah pernyataan Pastor yang menyebutkan bahwa perusahaan besar yang mampu membuat keuntungan sebesar-besarnya dengan mengurangi ongkos produksi, yang salah satunya adalah dengan mengurangi jumlah pekerja, adalah perusahaan yang sama sekali tidak menunjukkan semangat kekatolikan dalam usahanya. Menurut sang Pastor, perusahaan Katolik, tidak menjadikan keuntungan sebagai tujuan utama, melainkan bagaimana memerangi pemiskinan.
Hmmm..... renungan yang bagus untuk Paskah kali ini. Jadi mari kita memerangi pemiskinan untuk dunia yang lebih baik... ;)
Yeah.... akhirnya malam Paskah, saatnya memperbaharui janji babtis dalam misa di gereja. Bunda berdua saja ke gereja bersama Ayah. Ga mungkin membawa Effan karna misanya yang panjang dan sudah malam. Bunda dan Ayah mengikuti misa jam 9 malam. Oya, misa kali ini lebih sepi dibandingkan misa sebelumnya. Kami masih bisa mendapat tempat duduk di balkon gereja.
Misanya lama banget karna banyaknya bacaan dari Alkitab yang dibacakan. Dan ada upacara pembaharuan janji babtis yang biasanya tidak ada dalam misa mingguan biasa.
Dalam khotbahnya, Pastor yang sebenarnya bukanlah pastor favorit Bunda karna biasanya beliau memberikan homili yang menurut Bunda berbelit-belit sehingga cenderung membosankan, menyampaikan pesan yang relevan dengan tema APP tahun ini.
Tema APP 2010 adalah 'Mari bekerjasama melawan kemiskinan'. Menurut Pastor, dalam melawan kemiskinan, yang pertama kali harus dilawan bukanlah kemiskinan itu sendiri, melainkan adalah pemiskinannya. Yang dimaksud dengan pemiskinan adalah tindakan-tindakan yang menyebabkan timbulnya kemiskinan. Ada 2 kategori pemiskinan. Yang pertama adalah pemiskinan individu dan yang kedua adalah pemiskinan kelompok.
Apa yang menjadi pemiskinan individu? Salah satu contohnya adalah kemalasan. Adalah salah apabila ada orang yang mengatakan bahwa malas merupakan hak asasi seseorang. Justru dalam hidup ini orang harus senantiasa berusaha untuk mendapatkan segala hal kebutuhannya dalam hidupnya.
Kemudian, apa yang menjadi pemiskinan kelompok? Yang ini sangat banyak contohnya. Antara lain adalah regulasi dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Banyak peraturan yang dikeluarkan pemerintah, justru mendukung pelaku ekonomi makro, bukan mendukung rakyat kecil yang menjadi pelaku ekonomi mikro.
Pastor memberi contoh, bagaimana pemerintah yang memberi kebijakan kepada para petani, yang akhirnya justru merugikan petani dan menguntungkan pelaku pasar.
Yang menarik lagi adalah pernyataan Pastor yang menyebutkan bahwa perusahaan besar yang mampu membuat keuntungan sebesar-besarnya dengan mengurangi ongkos produksi, yang salah satunya adalah dengan mengurangi jumlah pekerja, adalah perusahaan yang sama sekali tidak menunjukkan semangat kekatolikan dalam usahanya. Menurut sang Pastor, perusahaan Katolik, tidak menjadikan keuntungan sebagai tujuan utama, melainkan bagaimana memerangi pemiskinan.
Hmmm..... renungan yang bagus untuk Paskah kali ini. Jadi mari kita memerangi pemiskinan untuk dunia yang lebih baik... ;)
Friday, April 2, 2010
Good Friday
Friday, 2nd of April 2010
Perayaan Jumat Agung di gereja Katolik, bukanlah suatu misa, namun disebut dengan Upacara Salib. Upacara ini merupakan kelanjutan dari perayaan Kamis Putih tadi malam. Biasanya Upacara Salib ini pasti lama. Walaupun tidak ada konsekrasi karna bukan misa, tapi ada upacara mencium salib dan kisah sengsara Yesus dibacakan dengan cara dinyanyikan atau istilahnya pasio.
Biasanya Upacara Salib yang paling ramai adalah yang jam 3 sore karna persis jam 3 sore lah Yesus wafat. Jadi kalo mau dapat tempat duduk untuk mengikuti Upacara Salib yang jam 3, datanglah paling lama 15 menit sebelum misa dimulai. Tapi yang datang beramai-ramai, kalo udah mepet begitu, kemungkinan duduknya akan terpisah-pisah.
Karna berbagai pertimbangan terutama karna waktunya yang sangat lama, jadi merupakan keputusan yang baik untuk tidak mengajak Effan ke gereja. Dan Effan yang mengingat betapa bosannya dia ke gereja tadi malam pun, tidak menolak waktu diberi tahu bahwa ia akan tinggal saja di rumah, sementara kami ke gereja.
Bener aja, upacara ini berlangsung selama lebih dari 2 jam. Dan dihiasi pula oleh hujan deras yang tiba-tiba turun saat sebelum upacara penciuman salib. Hmm.... kalo menurut Opung si, setiap Jumat Agung, pasti selalu hujan. Kata Opung lagi si, alam ikut menangisi wafatnya Yesus. Seperti saat Yesus wafat di salib, terjadi gempa bumi dan tabir Bait Suci pun terbelah dua...
Okay, yang dapat disimpulkan dari mengikuti misa kali ini adalah bahwa Yesus menderita sampai wafat di kayu salib adalah untuk kita. Walaupun jadi lebih lama, tapi memang kalo kisah sengsara Yesus dinyanyikan, jadinya bisa lebih diresapi apa yang disampaikan oleh Injil. ;)
Perayaan Jumat Agung di gereja Katolik, bukanlah suatu misa, namun disebut dengan Upacara Salib. Upacara ini merupakan kelanjutan dari perayaan Kamis Putih tadi malam. Biasanya Upacara Salib ini pasti lama. Walaupun tidak ada konsekrasi karna bukan misa, tapi ada upacara mencium salib dan kisah sengsara Yesus dibacakan dengan cara dinyanyikan atau istilahnya pasio.
Biasanya Upacara Salib yang paling ramai adalah yang jam 3 sore karna persis jam 3 sore lah Yesus wafat. Jadi kalo mau dapat tempat duduk untuk mengikuti Upacara Salib yang jam 3, datanglah paling lama 15 menit sebelum misa dimulai. Tapi yang datang beramai-ramai, kalo udah mepet begitu, kemungkinan duduknya akan terpisah-pisah.
Karna berbagai pertimbangan terutama karna waktunya yang sangat lama, jadi merupakan keputusan yang baik untuk tidak mengajak Effan ke gereja. Dan Effan yang mengingat betapa bosannya dia ke gereja tadi malam pun, tidak menolak waktu diberi tahu bahwa ia akan tinggal saja di rumah, sementara kami ke gereja.
Bener aja, upacara ini berlangsung selama lebih dari 2 jam. Dan dihiasi pula oleh hujan deras yang tiba-tiba turun saat sebelum upacara penciuman salib. Hmm.... kalo menurut Opung si, setiap Jumat Agung, pasti selalu hujan. Kata Opung lagi si, alam ikut menangisi wafatnya Yesus. Seperti saat Yesus wafat di salib, terjadi gempa bumi dan tabir Bait Suci pun terbelah dua...
Okay, yang dapat disimpulkan dari mengikuti misa kali ini adalah bahwa Yesus menderita sampai wafat di kayu salib adalah untuk kita. Walaupun jadi lebih lama, tapi memang kalo kisah sengsara Yesus dinyanyikan, jadinya bisa lebih diresapi apa yang disampaikan oleh Injil. ;)
Thursday, April 1, 2010
White Thursday
Thursday, 1st of April 2010
Hari ini adalah Kamis Putih yang adalah peringatan perjamuan terakhir Yesus dengan para muridNya. Hari ini mengawali tri hari suci yang merupakan bagian-bagian dari perayaan Paskah.
Karna hari ini adalah hari kerja, jadi Bunda harus cepat-cepat pulang dari kantor, biar bisa mengikuti misa yang jam 7 malam. Karna mau ngajak Effan juga, jadi harus cepat biar bisa mempersiapkan Effan dulu.
Karna Ayah dari TPA dan kena macet yang lumayan, jadi Ayah agak lama sampai di rumahnya dan akhirnya kita agak mepet sampai di gereja. Untunglah gereja tidak terlalu padat. Mungkin karna ini misa kedua dan masih ada misa lagi sesudah ini. Ga padat, bukan berarti kita dapat duduk di dalam. Tetep dapat duduknya udah di luar.
Ugh.... sepanjang misa, Effan menjengkelkan ni. Reweeeeeellll banget!! Ga mau diatur. Ga mau nurut kalo dikasi tau. Minta ke toilet padahal ternyata ga terlalu urgent. Minta dibeliin teh botol padahal masih misa. Bolak balik tempat duduk sehingga menggganggu umat lain. Huhu.... pusing deh! Dan setelah Bunda runut-runut, sepertinya ini karna Effan mengantuk karna ga tidur sore. Hmprfh.... jadilah ini misa Kamis Putih paling tidak khidmat yang pernah Bunda ikuti. Sampai khotbah pastornya aja Bunda ga denger :( Sepertinya lain kali kalo mau ngajak Effan ke gereja, lebih baik mengikuti misa yang memang khusus anak-anak...
Dan bener aja, sampai di rumah, diberi minum susu, Effan langsung tertidur pulas.
Hari ini adalah Kamis Putih yang adalah peringatan perjamuan terakhir Yesus dengan para muridNya. Hari ini mengawali tri hari suci yang merupakan bagian-bagian dari perayaan Paskah.
Karna hari ini adalah hari kerja, jadi Bunda harus cepat-cepat pulang dari kantor, biar bisa mengikuti misa yang jam 7 malam. Karna mau ngajak Effan juga, jadi harus cepat biar bisa mempersiapkan Effan dulu.
Karna Ayah dari TPA dan kena macet yang lumayan, jadi Ayah agak lama sampai di rumahnya dan akhirnya kita agak mepet sampai di gereja. Untunglah gereja tidak terlalu padat. Mungkin karna ini misa kedua dan masih ada misa lagi sesudah ini. Ga padat, bukan berarti kita dapat duduk di dalam. Tetep dapat duduknya udah di luar.
Ugh.... sepanjang misa, Effan menjengkelkan ni. Reweeeeeellll banget!! Ga mau diatur. Ga mau nurut kalo dikasi tau. Minta ke toilet padahal ternyata ga terlalu urgent. Minta dibeliin teh botol padahal masih misa. Bolak balik tempat duduk sehingga menggganggu umat lain. Huhu.... pusing deh! Dan setelah Bunda runut-runut, sepertinya ini karna Effan mengantuk karna ga tidur sore. Hmprfh.... jadilah ini misa Kamis Putih paling tidak khidmat yang pernah Bunda ikuti. Sampai khotbah pastornya aja Bunda ga denger :( Sepertinya lain kali kalo mau ngajak Effan ke gereja, lebih baik mengikuti misa yang memang khusus anak-anak...
Dan bener aja, sampai di rumah, diberi minum susu, Effan langsung tertidur pulas.
Subscribe to:
Posts (Atom)