Wednesday, September 28, 2011

Kangen kunjungan

Wednesday, 28th of September 2011

Postingan yang ini adalah tulisan dengan topik yang berbeda dengan postingan lainnya di blog ini.

Akibat stuck ama proposal thesis yang tidak kunjung menjadi cerah, jadilah aku blogwalking, watching some video on youtube, dan berakhir dengan sebuah video yang memperlihatkan anak-anak di panti asuhan. Saat melihat video ini, tiba-tiba kenangan beberapa tahun lalu muncul.

Ya...sewaktu masih kuliah di Bandung, aku ikut suatu kelompok kegiatan di gereja. Selain kegiatan doa setiap minggu, kita juga diharapkan untuk melakukan suatu kunjungan setiap minggunya. Ada beberapa pilihan tempat kunjungan.

Yang pertama adalah rumah sakit, untuk mengunjungi orang sakit dan berdoa bagi mereka. Kadang ada beberapa orang sakit yang sedikit dikunjungi, diharapkan ini menjadi penghiburan tersendiri bagi mereka. Walaupun tugas ini cuma butuh waktu sebentar, tapi sumpah, I really don't like this one. Berasa kurang nyaman aja si, karna kadang kayanya yang dikunjungi terlihat kurang berkenan.

Yang kedua adalah panti jompo. Kebanyakan orang-orang tua yang berada di panti ini, jarang mendapat kunjungan dari keluarganya. Sepertinya ada banyak deh, yang keluarganya tidak berada di Indonesia, makanya mereka dititipkan di panti. Dan kalaupun di Indonesia, menurut mereka, anak dan cucunya sangat sibuk dan melupakan mereka.
Jadi kalau ada kunjungan dari kita, mereka pasti bakal senang banget karna ada yang diajak ngobrol. Yaa....dengan kegiatan panti yang begitu-begitu aja, pastinya mereka merasa bosan ya. Wajar kalau ada orang yang datang, mereka akan sangat senang. Dan berhubung penghuni panti jompo adalah orang tua yang sudah mulai pikun, jadi jangan heran kalo untuk kunjungan kedua, ketiga dan seterusnya, bakal disuguhi cerita yang itu itu lagi :D
Frankly speaking, walaupun dengan kunjungan ke panti jompo aku selalu merasa senang, karna sambutan para penghuni dan melihat ekspresi mereka yang sumringah dengan kehadiran kita, tapi tetep ada sesuatu yang bikin males juga kadang-kadang. Males ama baunya, hahaha...... Jadi konon katanya, kalau udah tua, bakal lebih susah untuk nahan pipis kan ya? Jadilah opa dan oma (terutama opa) jadi rada bau pesing gitu. The same thing also happen to my Grandpa. Tapi dulu kan cuma Opung seorang yang harus aku hadapi. Kalau ada banyak di panti jompo, hmm.....

Yang ketiga adalah panti sosial tuna netra. Indonesia itu belum ramah ama penderita tuna netra dan low vision. Ga banyak tuh yang namanya buku dengan huruf braille. Dan walaupun tuna netra, ada banyak dari mereka yang sekolah dan bahkan kuliah. Kebayang ga, ikut kuliah untuk orang normal, dengan buku-buku yang sama dengan yang dipakai ama orang normal. Jadi mereka butuh seseorang untuk membacakan buku itu. Kadang saat kita baca, juga direkam biar mereka bisa mengulang sendiri di lain waktu.
Oya, waktu itu pernah ada yang minta dibacain Harry Potter. Biasanya kalau baca buku pelajaran cukup dengan intonasi biasa, tapi untuk novel satu ini, jadi pake intonasi yang sedikit berlebihan. Maksudnya si biar lebih berasa aja serunya ceritanya. Tapi alhasil jadi lebih cape....
Satu pengalaman yang bener-bener menyenangkan dan selalu terkenang adalah waktu jadi asisten ujian salah satu penderita low vision di fakultas hukum salah satu kampus di Bandung. Jadi penderita tuna netra atau low vision di kampus ini, saat ujian diperbolehkan membawa seorang asisten untuk membacakan soal dan menuliskan jawaban. Nah...temenku yang low vision ini sepertinya persiapannya kurang mantep ni mau ujian. Jadi dia banyak yang ragu-ragu pas menjawab. Dan aku pun berimprovisasi. Untuk beberapa pertanyaan yang dia ga mau jawab karna bener-bener blank, aku isi dengan karangan indah ala engineer. Hihi...ga tau deh hasil ujiannya gimana. Tapi dia berhasil lulus koq :D
Eh..karna sering juga ke panti yang letaknya di Jalan Padjajaran Bandung ini, ada beberapa hal yang aku tau tentang kehidupan para tuna netra dan low vision. Ternyata di SLB itu, dari kelas di tingkat bawah, salah satu hal yang pertama kali diajarkan adalah bagaimana menggunakan tongkat dan mengetahui permukaan tanah tempat mereka berjalan. Trus jadi tuna netra itu irit untuk urusan alat tulis. Selama ga hilang, alat untuk nulis braille, bisa dipakai seumur hidup. Juga di panti itu, diajarkan gimana cara memijit. Makanya banyak tukang pijit tuna netra ya...

Yang keempat adalah panti asuhan. Dan ini adalah tempat kunjungan favoritku. Tujuan kunjungan ke panti asuhan utamanya adalah untuk menemani anak-anak di sana belajar karna pengasuh mereka yang cuma sedikit ga bisa menghandle mereka semua. Walaupun suka gemes banget ngajarin anak-anak ini, tapi sumpah rasa senangnya luar biasa. Mereka adalah anak-anak yang tidak mendapat kasih sayang dari orang tua mereka. Ada pengasuh panti, tapi itu ga bisa menggantikan posisi orang tua dalam kehidupan mereka. Jadi kalau kita datang, ada banyak anak yang justru pengennya ngobrol aja dan curhat. Walaupun kita ga masalah untuk ngobrol, karna menurutku ngobrol juga kebutuhan, tapi belajar dan mengerjakan pr kan yang lebih utama. Jadinya belajar dulu deh. Tapi sering kali saking ga sabarannya, sambil bikin pr, mereka ngajak ngobrol juga. Jadi deh ga konsen bikin prnya. Deuh...gemes!!
Saking senengnya datang ke panti, pernah beberapa kali aku datang walaupun ga ditugaskan. Dan aku dianterin mas pacarku yang juga pengen tau kegiatanku ini. Padahal biasanya aku ga terlalu suka ama anak kecil lho...entah kenapa perasaan itu menjadi sangat berbeda saat datang ke panti-panti asuhan itu.
Oya, ternyata anak-anak yang di panti itu ga selamanya yatim piatu. Ada yang dititipkan di sana karna orang tuanya merasa ga mampu secara ekonomi, atau orang tuanya berpisah, atau anaknya dianggap terlalu nakal oleh orang tuanya. Dan walaupun mereka masih punya orang tua, mereka jarang dikunjungi oleh orang tua mereka. Jangan-jangan malah aku yang lebih sering dateng, hmm....

Argh....beneran kangen....!!! Kapan ya bisa rutin kunjungan kaya gini lagi?